Otomotifnet.com - Masuk ke era digital pembelian online seperti di bidang otomotif mengalami peningkatan.
Contohnya, dulu orang datang ke showroom mobil atau motor untuk mencari kendaraan bekas yang diincar.
Tapi kini kebiasaan tersebut mulai tergantikan oleh situs jual beli online.
Hal ini menyebabkan banyak showroom mobil atau motor bekas yang penjualannya menurun ketimbang beberapa tahun lalu.
(Baca Juga: Toyota Avanza Seken Cepet Laku, Situs Jual Beli Online Buktinya, Cuma Butuh 11 Hari)
Setidaknya ini yang dikeluhkan Ahmad Ashari, pemilik showroom motor bekas (motkas) Berkah Motor di Depok, Jawa Barat.
Ia mengatakan, kini konsumen yang datang ke showroomnya mengalami penurunan.
"Hal ini saya rasakan dengan turunnya pengunjung yang datang ke showroom, jadi solusinya saya buka juga lapak di marketplace digital, lalu sosial media seperti Facebook atau Instagram, dan efeknya banyak juga peminatnya," tandasnya.
"Showroom ini kan bisnis model lama, yang kalo dulu pemasarannya dari mulut ke mulut konsumen aja," lanjutnya.
(Baca Juga: Ford Everest, SUV Bekas Murah Sekelas Fortuner dan Pajero Sport, Sudah di Bawah Rp 100 Juta)
Di sisi lain, transaksi kendaraan bekas di situs jual beli online terus mengalami pengingkatan.
Agung Iskandar, Director of Growth and Partnership OLX Indonesia mengatakan, sektor otomotif menjadi kontributor kedua terbesar setelah elektronik and gadget.
"Jika dirata-ratakan, jual beli mobil bekas kontribusinya sekitar 15 persen, sedangkan motor bekas 6 persen," jelas Agung saat ditemui di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Lebih detail lagi, Agung mengatakan, setidaknya ada 170.000 iklan mobil bekas, dan 190.000 iklan motor bekas tiap bulannya.
Jika ditotal, iklan motor dan mobil bekas di salah satu situs jual beli online tersebut mencapai 360.000 tiap bulan.