Valentino Rossi Blak-blakan Keluhkan Yamaha YZR-M1, Lemes di Trek Lurus

Ignatius Ferdian - Minggu, 10 November 2019 | 20:00 WIB

Valentino Rossi disebut tunda penisun dini demi bisa balapan di Mandalika (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Valentino Rossi yang tampil kurang memuaskan di musin MotoGP 2019 beberkan masalahnya.

Karena ibarat pepatah 'tidak ada api kalau tidak ada asap', maka penyebab performa Rossi menurun pun bukan tanpa alasan.

Hasil balap Valentino Rossi yang terakhir adalah MotoGP Malaysia 2019 pekan lalu yang juga terbilang ada peningkatan.

Rossi mengawali balapan MotoGP Malaysia 2019 dari posisi ke-6, hingga pelan-pelan masuk ke posisi 4.

(Baca Juga: Bos LCR Honda Puji Johann Zarco, Heran Bisa Langsung Nyaman Sama RC213V)

Namun, peningkatan performa balapannya itu tidak sebanding dengan koleksi poinnya di tahun ini.

Pembalap Monster Energy Yamaha itu hanya membungkus 166 poin dari 18 seri MotoGP 2019.

Sekalipun menang pada gelaran MotoGP Valencia 2019, Rossi hanya bisa mengemas 191 poin.

Valentino Rossi mulai mengungkapkan alasan dirinya kurang tampil cemerlang hingga tahun ini.

(Baca Juga: Musim MotoGP 2020 Ada Regulasi Baru, Pembalap Rookie Ketiban Untung?)

Rossi menjelaskan ada kendala di sektor mesin YZR-M1 andalannya.

Ia menyayangkan lemahnya dari M1 miliknya saat bertarung di trek lurus.

"Sebenarnya Yamaha, sama seperti pabrikan lain, bisa mengembangkan motor yang powerful," ujar Rossi dikutip dari Corsedimoto.com.

"Masalahnya, selain bertenaga besar, motornya harus juga mudah untuk dikendalikan. Itu yang sulit," imbuhnya.

(Baca Juga: Jonas Folger Ngambek, Ngaku Kena 'Janji Palsu' Yamaha, Nganggur di MotoGP 2020?)

Tak hanya top speed, Rossi juga mengeluhkan ban belakang motornya yang terlalu cepat aus.

Sebenarnya, Yamaha sendiri telah berusaha mengatasi dengan membuat inovasi berupa swingarm berserat karbon, tapi belum ada perubahan siginifikan.

"Ini membutuhkan banyak teknisi, waktu, dan uang. Tapi menurut saya, Yamaha bisa melakukan semuanya karena ini tm yang besar dan punya banyak anggaran," tutur pembalap berjulukan 'The Doctor' itu.

"Semua akan tergantung pada sebesar apa keinginan Yamaha untuk tampil semakin kuat musim depan, serta kemauan mereka meluangkan waktu untuk itu," tutupnya.