Otomotifnet.com - Bukan tanpa alasan Toyota banyak berkecimpung di dunia balap tingkat dunia, tentunya ada misi di balik ini semua.
Fokusnya tidak hanya meningkatkan performa mobil balap yang dibuat, tetapi juga sekaligus mengupgrade kemampuan orang-orang yang ikut mendevelop mobil tersebut.
Hal itu merupakan filosofi manufaktur Toyota yang sudah ada sejak era founder Kiichiro Toyoda.
Tekanan yang sangat tinggi di dunia balap mengungkap potensi terbaik kendaraan dan tidak bisa dilihat dalam kondisi normal setiap hari.
Dunia balap memberikan Toyota kesempatan untuk menguji sebuah mobil hingga limit tertingginya untuk menciptakan “ever better cars”.
Rekam jejak Toyota di dunia balap sudah sangat komplit, sebut saja balap open wheeler paling terkenal Formula One (F1) pernah dijejaki oleh Toyota.
Tim pabrikan Toyota juga punya sejarah panjang di reli dunia, balap ketahanan dunia, hingga Nascar dan Indycar dengan segudang gelar juara dunia.
Akio Toyoda, President Toyota Motor Corporation (TMC) memiliki DNA racing yang sangat kental dalam dirinya.
Ia tidak segan turun langsung ke lintasan balap untuk menjajal langsung performa mobil balap Toyota.
Itu menjadi salah satu latar belakang berdirinya tim balap Toyota GAZOO Racing (TGR) di tahun 2015.
Nama GAZOO dipilih karena terdengar seperti ungkapan bahagia, seperti pada kata Yahoo.
Seiring waktu, TGR melebarkan sayapnya, bersamaan dengan visi Akio Toyoda untuk membuat “ever better cars”.
Belajar dari pengalamannya, Akio melihat bahwa, dalam dunia balap tim engineer bisa melahirkan terobosan dan inovasi yang selanjutnya diimplementasikan ke produksi masal.
Di bawah bendera TGR, tim balap Toyota mulai menunjukkan eksistensinya.
Di antaranya gelar juara pertama pembalap dan konstruktor di ajang World Endurance Championship (WEC) 2018 – 2019 atau balap ketahanan dunia, termasuk menjadi kampiun di Le Mans 24 Jam yang legendaris.
Selain itu, tim reli TGR yang menggunakan Toyota Yaris WRC mengamankan juara dunia pembalap di ajang World Rally Championship (WRC) 2019.
Berikutnya, siap tempur untuk berlaga di Reli Dakar 2020 dengan membawa 4 pembalap sekaligus dengan mengandalkan Toyota Hilux.
Tidak hanya di dunia balap, TGR juga terlibat aktif dalam penciptaan mobil baru Toyota.
Salah satu yang paling fenomenal adalah comeback-nya Toyota GR Supra, sporstcar yang begitu menggairahkan ini memperoleh sentuhan tangan dingin TGR yang membuatnya tampak begitu memesona dari segala aspek.
TGR memiliki kartu as, yakni database performa mobil balap di lintasan yang bisa diaplikasikan ke produk masal.
Penyesuaian dilakukan berdasarkan kebutuhan spesifikasi kendaraan yang ditargetkan.
Alhasil, mobil produksi masal yang diciptakan mampu memenuhi antusiasme para pecinta Toyota.
Untuk kebutuhan kendaraan sehari-hari yang lebih mendasar, TGR melihat bahwa jalan raya dengan segala aspek terkait di dalamnya merupakan wahana paling pas untuk mengembangkan mobil dengan cita rasa Toyota yang kental.
Di sini TGR berbagi keyakinan dengan Toyota terkait "road train people and people make cars".
Jalan raya merupakan pusat pengembangan kendaraan yang andal, berkualitas, sesuai kebutuhan, dan punya daya tahan tinggi.
Jalan raya, dengan segala masalah di dalamnya, merupakan guru bagi engineer untuk membuat mobil yang sanggup memenuhi ekspektasi penggunanya.
TGR sebagai bagian integral dari pengembangan mobil baru Toyota, ingin terlibat langsung dalam merangkum feedback dari kondisi jalan di seluruh belahan dunia.
Akses tersebut didapatkan dengan mengikuti secara intens project 5 Continents Drive yang mulai diadakan sejak tahun 2014.
Sepanjang tahun 2014 – 2018, TGR yang masuk dalam tim 5 Continents Drive berhasil menempuh perjalanan sejauh 89 ribu kilometer selama 350 hari dengan melibatkan 480 karyawan Toyota.
Ditambah benua Asia tahun ini, sangat besar database untuk mengembangkan produk baru dan skill karyawan Toyota.
Perjalanan 5 Continents Drive merupakan project Genchi Genbutsu berskala global yang memberikan tantangan bagi karyawan Toyota.
Mereka langsung belajar dari jalanan di seluruh dunia sekaligus mendengar masukan dari konsumen, manufaktur, dealer, dan komunitas sebagai stakeholders Toyota di berbagai belahan dunia.
Tentunya itu dilakukan untuk terus membuat “ever better cars” bersama untuk masa kini dan masa depan.