Tak heran tinggi keseluruhan naik 30 mm.
Makin kuat kesan scrambler setelah sepatbor depan dibuat menempel di segitiga bawah, jauh dari ban. Termasuk sepatbor belakang yang dibuat ramping.
Ban pakai model multipurpose berukuran 80/100-17 dan 100/90-17.
Setang juga beda, menurut Cipto, sapaan akrabnya, dibuat lebih tinggi 30 mm. "Untuk memudahkan pengendara bermanuver dan menguatkan kesan retro scrambler," tutur Cipto. Pantas setang ini ada penguatnya khas besutan scrambler.
Perubahan berikutnya, tangki didesain lebih ramping berkapasitas 7,5 liter saja.
Penyeimbangnya, jok juga dibentuk lebih ramping dan konturnya dibikin menanjak ke belakang.
Bagian lain juga didesain menguatkan konsep scrambler, seperti cover samping dibikin punya 2 tekstur, posisi headlamp dan spidometer lebih ke atas dan pelat nomor di bawah lampu utama.
Dengan desain serba ramping, bobot W175TR ini hanya 121 kg, atau sekitar 5 kg lebih ringan dari varian lainnya.
Mesin tak ada perubahan dibanding W175 biasa, tetap 1 silinder 4 langkah SOHC 2 katup 177 cc berpendingin udara pakai karburator. Bedanya knalpot diubah jadi model slim megaphone menguatkan kesan scrambler.
Mengenai harga, Kawasaki membanderol W175TR Std Rp 29,9 juta dan W175TR SE Rp 32,3 juta OTR Jakarta.