Otomotifnet.com - Buat yang punya motor dan sudah dilengkapi dengan radiator, jangan menyepelekan yang namanya thermostat.
Soalnya, fungsi thermostat pada motor yang sudah pakai radiator itu sangat penting.
Bisa dibilang thermostat ini sebagai pintu atau katup yang mengatur aliran coolant atau radiator.
"Fungsinya untuk mengatur aliran coolant atau air radiator dari mesin ke blok silinder. Begitu juga sebaliknya," kata Hermawan, tuner sekaligus pemilik bengkel spesialis Kawasaki Ninja, KLR Racing.
(Baca Juga: Yamaha R25 Bekas Jadi Incaran, Waspada Penyakit Pompa Oli Dan Radiator)
Di mesin, air radiator atau coolant mengalir ke water jacket yang mengelilingi blok silinder.
"Ketika air di water jacket panas, katup yang ada di thermostat akan membuka jalur ke radiator," ujar pria yang akrab disapa Bidoy ini.
Berkat terpaan angin dan kipas, coolant di radiator bisa didinginkan
"Coolant yang berasal dari water jacket itu panas, mengalir ke kisi-kisi radiator untuk diinginkan. Setelah air dingin disirkulasikan lagi ke water jacket," ujar pria yang ngebengkel di Jalan Kalisari No.20, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
(Baca Juga: Yamaha NMAX 2020 Bisa Setel Sokbreker Belakang, Cuma Dicolok)
Tapi, banyak yang berdalih mencopot thermostat bisa menjaga motor jadi tetap dingin.
Maklum, saat thermostat dicopot aliran air yang suhunya belum panas sudah mengalir ke radiator.
Tapi banyak yang enggak tahu, kalau mencopot thermostat bisa mempengaruhi performa mesin.
"Enggak cuma harus didinginkan, mesin juga harus mencapai suhu maksimal untuk bekerja," kata Bidoy.
(Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 FI Tak Mudah Puas, Cangkok Piston 66 Mm, Naik Jadi 281 Cc)
"Mesin akan berkerja secara ideal jika mencapai suhu 80 hingga 90 derajat Celcius," pungkasnya.
Berarti jika thermostat dicopot, mesin akan kesulitan mencapai suhu ideal untuk bekerja ketika mesin baru dihidupkan.