Tarif Tol Dalam Kota Naik, Komunitas Mobil Protes, Infrastruktur Buruk Jadi Sorotan

Ignatius Ferdian - Kamis, 30 Januari 2020 | 14:50 WIB

Ilustrasi jalan tol dalam kota (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Penyesuaian tarif tol dalam kota mendapat protes komunitas mobil.

Willy Cabe mewakili Red Car Community of Indonesia (RCCI) tidak setuju.

Ia mengungkapkan bahwa kebijakan menaikkan tarif tol dalam kota tersebut tidak fair.

"Kami (RCCI) sebagai user atau pengguna jalan tol tersebut merasa selalu dinaikkan biayanya. Menurut opini teman-teman komunitas, ini tidak fair karena kualitas tol dan infrastrukturnya belum memuaskan," kata Willy (29/1).

(Baca Juga: Tol Dalam Kota Golongan I dan II Naik Jadi Rp 10 Ribu, Golongan III Sampai V Turun Segini)

Sejumlah masalah di jalan tol tersebut malahan menurut Willy dapat menyebabkan kecelakaan.

"Kemarin saya lewat tol Cawang itu, kondisi aspalnya mengelupas atau terdapat lubang di lajur 1 sampai 3 serta bahu jalan. Lalu ada perbedaan ketinggian aspal di tol yang bisa membahayakan kendaraan terutama di kecepatan diatas 80 Km/jam," lanjutnya.

"Selain itu ada lubang atau sambungan yang renggang di jembatan tol yang bisa merusak pelek, terutama yang melindasnya dalam kecepatan tinggi," ungkapnya.

"Tol Cawang juga kalau hujan terdapat genangan air di lajur tol, karena drainasenya mampet. Ini juga bisa membahayakan pengendara," bebernya.

(Baca Juga: Tol Pondok Aren - Serpong Penyesuaian Tarif, Dua Hari Lagi Jadi Segini)