MotoGP Thailand 2020 Bukan Batal Karena Virus Corona, Menteri Kesehatan Ralat Ucapan

Fendi,Irsyaad Wijaya - Senin, 2 Maret 2020 | 19:30 WIB

Anutin Charnviraku, Menteri Kesehatan Thailand mengumumkan pelarangan gelaran MotoGP 2020 di sirkuit Buriram (Fendi,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Seri MotoGP Thailand 2020 ternyata bukan dibatalkan, melainkan ditunda.

Seperti sebelumnya disampaikan media Thailand, nationthailand.com yang menyebut, Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul membatalkan seri kedua MotoGP di sirkuit Chang, Buriram.

Namun mengutip dari dailymail.co.uk, Anutin Charnvirakul mengklarifikasi ucapannya kepada AFP, bahwa MotoGP Thailand 2020 ditunda.

Anutin Charnvirakul yang juga Wakil Perdana Menteri Thailand, mengatakan hari ini, Senin (2/3/2020), atau sehari setelah balapan pembuka kelas MotoGP Qatar dibatalkan.

(Baca Juga: Breaking News: MotoGP Thailand 2020 Ikut Dibatalkan Setelah Qatar!)

"Saya tidak mengatakan itu dibatalkan, saya hanya mengatakan itu ditunda sampai waktu memungkinkan kita untuk melakukan (acara)," kata Anutin Charnvirakul kepada AFP.

Thailand akan jadi tuan rumah putaran kedua MotoGP 2020 yang berlangsung di sirkuit Chang, Buriram, 20-22 Maret nanti.

formularapida.net
MotoGP Thailand 2020 diundur karena virus Corona

Event ini ditunda, karena ada ancaman penyebaran virus Corona yang juga menjadi alasan dibatalkannya kelas MotoGP Qatar.

"Itu karena virus Corona," ucap Anutin.

"Kita harus menunda hari ini sampai pemberitahuan lebih lanjut," sambungnya.

Pekan lalu penyelenggara MotoGP Thailand optimis mengenai acara tersebut.

Mereka mengatakan event akan berjalan dengan langkah-langkah kesehatan yang ketat seperti pemeriksaan suhu, masker muka dan pembersih tangan.

Pada hari Jumat (28/2), Anutin sendiri telah bersumpah "tidak ada pembatalan".

(Baca Juga: MotoGP Qatar 2020 Dibatalkan, Virus Corona Mengancam, Moto2 dan Moto3 Lanjut)

MotoGP.com
MotoGP Thailand

Tetapi, "Segala sesuatu berubah setiap hari dan itu telah menjadi pandemi", ujarnya Senin ini.

"Kita harus mengikuti keadaan di seluruh dunia dan itu demi kepentingan terbaik bangsa dan juga para pesertanya," lanjutnya.