Otomotifnet.com - Guna meminalkan kontak fisik, serta potensi penyebaran virus Corona melalui uang, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mulai kamis, 19 Maret 2020 menutup semua bentuk transaksi dengan menggunakan uang tunai.
Yakni digantikan dengan isi ulang atau top up uang elektronik serta pembelian kartu perdana di seluruh halte Bus Rapid Transit (BRT) untuk sementara waktu.
Selama ini, untuk isi ulang uang elektronik dilayani oleh petugas.
Mulai Kamis esok, pengisian saldo dilayani pakai vending machine.
Kebijakan ini diambil sebagai salah satu upaya menghambat penularan virus Corona COVID-19, khususnya di transportasi publik.
“Pelanggan yang ingin menggunakan layanan Transjakarta untuk memastikan saldo uang elektronik atau kartunya cukup,”
”Isi ulang atau top up bisa menggunakan debit yang dilakukan di halte seperti biasanya, namun hanya berlaku untuk bank tertentu saja seperti BCA, Mandiri dan BNI,” bilang Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas Transjakarta.
Lebih lanjut disampaikan Nadia, Transjakarta menghimbau masyarakat untuk tetap membatasi perjalanan yang benar-benar diperlukan.
“Selalu jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas saat menggunakan layanan Transjakarta. Pantau terus media sosial resmi Transjakarta di Twitter: @PT_Transjakarta dan IG: @pt_transjakarta untuk mendapatkan informasi layanan terkini,” lanjutnya.
Sejalan dengan itu, Transjakarta juga menambah jam operasional dan rute sejak Selasa (17/3).
Yakni mengoperasikan 123 rute mulai pukul 05:00-22:00 WIB untuk layanan regular.
Serta menjalankan 11 rute Layanan Angkutan Malam Hari (Amari) mulai pukul 22:00-05:00.
Jumlah rute yang beroperasi akan mengalami penyesuaian dengan rincian sebagai berikut:
1. 15 rute BRT dalam koridor
2. 25 rute angkutan umum terintegrasi di dalam kota
3. 4 rute RoyalTrans
4. 10 rute Transjabodetabek
5. 69 rute Mikrotrans
Penyesuaian rute tersebut diperlukan untuk membuat social distancing di dalam bus Transjakarta, sehingga kapasitas angkut tiap bus menjadi:
- 60 pelanggan untuk bus gandeng
- 30 pelanggan untuk bus besar
- 15 pelanggan untuk bus sedang dan Royaltrans
- 6 pelanggan untuk Mikrotrans
“Untuk memastikan social distancing terjaga, dan mencegah penumpukan terlalu lama di halte, frekuensi dan jumlah bus yang beroperasi di tiap rute akan ditingkatkan hingga 2 kali lipat dari frekuensi normal, sehingga jumlah pelanggan yang naik di dalam satu bus dapat dikurangi,” sebut Nadia.
Pelanggan diharapkan agar dapat sabar mengantri di luar halte untuk menghindari desak-desakan di dalam halte atau di dalam bus.
Jaga jarak aman antar pelanggan dengan jarak 1 lengan.
Diharapkan dengan jarak antar pelanggan yang diatur, penyebaran COVID-19 dapat diminimalisir.
“Untuk itu, nantinya petugas Transjakarta akan membantu mengarahkan pelanggan agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan memberikan kenyaman dan keamanan bagi pelanggan,” sambungnya lagi.