Otomotifnet.com - Dikarenakan wabah virus Corona, beberapa seri awal MotoGP berakhir ditunda.
Hal ini membuat banyak kerugian dialami penyelenggara, promotor, pabrikan, sponsor, tim, pembalap, hingga pihak-pihak lainnya.
Karena tanpa balapan, tentu tidak ada pemasukan.
Yang jadi pertanyaan, jika balapan tidak kunjung digelar, bagaimana dengan kontrak dan gaji para pembalap?
(Baca Juga: Fabio Quartararo Diprediksi Mampu Bersaing di MotoGP 2020, Andalkan Rapor Tahun Lalu)
Soal ini tergantung dari kontrak masing-masing pembalap.
Masing-masing pembalap tentu punya kontrak dengan ketentuan masing-masing dengan pabrikan maupun timnya.
"Soal kontrak secara garis besar, ada bagian yang berhubungan dengan hak image dan ada bagian yang berdasarkan dari performa balap," ungkap Simone Battistella, manajer yang menaungi beberapa pembalap top, salah satunya Andrea Dovizioso, dilansir dari Corsedimoto.com.
Jadi, rincian kontrak pembalap ada macam-macam.
(Baca Juga: Seri Pertama Belum Ada Kejelasan, MotoGP Siap Adakan Virtual Race Lanjutan)
Yang dimaksud hak image misalnya adalah status pembalap sebagai ikon dari pabrikan yang menaunginya.
Misalnya saja Valentino Rossi yang jadi ikon Yamaha atau Marc Marquez sebagai ikon Honda.
Selama kontrak berlangsung sesuai durasinya, pembalap tetap mendapat gaji dari bagian itu meski tidak ada balapan digelar.
Sementara untuk performa ini, biasanya pembalap akan menerima nominal tertentu ketika tampil balap atau ketentuan sejenisnya.
(Baca Juga: Valentino Rossi Kasihan, Masa Depan Belum Jelas, Suzuki Ecstar Tutup Peluang)
Jadi kalau tidak ada balapan, kebanyakan pembalap tidak akan menerima bayaran untuk performa di atas trek, tapi untuk nominal lain tetap bisa didapatkan.
Ibaratnya ada gaji pokok dan upah tambahan setiap masuk kerja.
Jadi untuk pembalap kelas Moto2 dan Moto3 yang tidak menjadi ikon dari pabrikan tertentu, kemungkinan hanya mendapat nominal kecil sesuai kontrak masing-masing.
Selain itu, pembalap akan kehilangan bayaran dari sponsor karena tidak ada balapan, hal ini berlaku juga buat Dorna Sports dan juga tiap tim yang juga mendapat sponsor dan hak tayang dari televisi.
(Baca Juga: Motor MotoGP Adopsi Kopling Kering, Meski Berisik Hambatan Berkurang)
"Jika tidak ada balapan, tentu akan ada banyak masalah. Tidak terlalu besar untuk pembalap, tapi akan berdampak besar buat penyelenggara dan tim, karena akan kehilangan sponsor, hak televisi, dan semua itu," jelas Battistella.
"Kami sedag diskusi dengan sponsor. Tapi sampai semuanya jelas, tidak ada yang bisa dibicarakan. Sekarang kejuaraan masih ada, kalender masih 19 balapan, jadi harus tunggu dan lihat dulu apakah akan ada pengurangan balapan. Jika ada balapan diskusi bisa diadakan. Jika seri dikurangi, bukan masalah besar," jelasnya.