Ban Motor Bisa Rusak, Apalagi Didiamkan, Begini Caranya Biar Awet

Antonius Yuliyanto - Sabtu, 25 April 2020 | 10:30 WIB

Rawat ban motor (Antonius Yuliyanto - )

“Congkel batu atau kerikil yang menempel di groove ban,” imbuh Dodi, sapaan akrab Dodiyanto.

Sambil mencongkel kerikil, periksa juga kelayakan ban.

“Ban yang masih layak pakai yang belum ada retak-retak, tidak mengeras dan kedalaman ban belum mencapai titik segitiga TWI atau Tread Wear Indicator,” lanjut pria ramah yang suka berkaca mata hitam ini.

Aant/otomotifnet.com
Perhatikan TWI alias batas pemakaian ban

Berikutnya yang tak kalah penting adalah periksa tekanan angin ban.

“Kalau kempis atau anginnya kurang dalam kurun waktu yang cukup lama, bisa menimbulkan retak-retak karena ban menanggung beban dengan kondisi yang tidak normal,” wanti Dodi.

Baca Juga: Pasang Busi Gak Boleh Asal, Ini 3 Hal Penentu Kekencangannya

“Tekanan angin ban juga mempengaruhi keseimbangan motor, sebaiknya cek minimal seminggu sekali, biar ban motor tetap awet,” imbuh Zulfikar.

Jika kondisi tekanan angin sangat kurang, maka dengan terpaksa harus pergi ke tempat pengisian angin, tapi jangan lupa pakai masker ya!

Fajrin/otomotifnet.com
Segera tambahkan angin jika tekanan ban kurang

“Kalau bisa tambah anginnya pakai nitrogen, karena partikel nitrogen lebih besar dibanding oksigen. Jadi pakai nitrogen tidak mudah kempes,” saran Zulfikar.

Untuk tekanan angin yang ideal sebaiknya baca label yang ada di motor agar tidak salah, karena tiap motor bisa beda-beda.

Biasanya label ada di lengan ayun, atas dek atau ada pula yang di bagasi. Cek yuk!

Aant/otomotifnet.com
Rekomendasi tekanan angin ban masing-masing motor bisa beda

Rumah Ban Motor : 021-2986-0976

Penulis: Fajrin, Aant