"Selama tol di Bali berdiri, berdasarkan data Polda Bali, selama 10 tahun cuma ada 10 sampai 12 kecelakaan dan itu semua tidak ada yang fatal," sebutnya.
"Paling hanya senggolan dan jatuh, karena kan hanya satu jalur," ucap Bamsoet dalam acara Ngovi yang dihelat Otomotif Grup, (26/4/20).
Sedangkan di jalan umum, pengguna motor akan berpapasan dengan mobil dan kendaraan lainnya, sehingga risiko kecelakaan cenderung lebih tinggi.
"Berdasarkan data yang saya peroleh, pemilik motor mayoritas adalah pasangan muda yang belum mampu membeli mobil, dan ini jumlahnya sangat banyak," ucap Bamsoet.
Baca Juga: Wacana Motor Masuk Tol, Pakar Safety: Asal Ada Jalur Khusus Seperti Suramadu dan Bali
Domisili mereka juga kebanyakan berasal dari luar Jakarta, tetapi setiap hari harus bekerja di Ibu Kota Negara Indonesia tersebut.
"Artinya kan mereka bolak-balik Jakarta sebenarnya bertaruh nyawa itu. Mereka bisa pulang dengan selamat saja sebenarnya sudah sangat bersyukur," tuturnya.
"Di tengah kesemrawutan jalan kita, risiko kecelakaan sangat besar," ujarnya.
Sedangkan, jika mereka bisa melewati jalan tol dengan jalur khusus motor, pengendara akan cenderung lebih aman.
"Kalau di jalan tol ada ruas khusus motor, itu pasti kecelakaan akan menurun drastis, dan mereka juga bisa menikmati fasilitas pembangunan," tutupnya.