Tol Sepi Kayak Kuburan, Pendapatan Merosot 50 Persen, Harapan Stimulus Pemerintah

Irsyaad Wijaya - Senin, 18 Mei 2020 | 15:30 WIB

Ilustrasi Jalan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung (Terpeka) (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Bisnis jalan tol terkena imbas pandemi corona yang mewabah di Indonesia.

Bagaimana tidak, diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tiap kota dan daerah berimbas pada sepinya pengguna jalan tol yang bikin kayak kuburan.

Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) pun akhirnya meminta stimulus dan insentif ke pemerintah demi menyelamatkan bisnis tol tersebut.

Ketua ATI, Desi Arryani mengemukakan, sejak Maret 2020, volume lalu lintas di jalan tol terus merosot sehingga mempengaruhi pendapatan para operator jalan bebas hambatan.

Baca Juga: Tol Jakarta-Cikampek Dipetakan Titik Rawan Macet Jelang Lebaran 2020

"Saat ini, pendapatan tol turun rata-rata 50% dibandingkan kondisi normal," tulis Desi melalui surat yang ditujukan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani tertanggal 29 April 2020.

Penurunan volume lalu lintas jalan tol diperkirakan terus berlanjut seiring dengan kebijakan pengendalian transportasi terkait larangan mudik Lebaran.

Kondisi tersebut tentu berdampak langsung kepada operator jalan tol (Badan Usaha Jalan Tol/BUJT) dalam memenuhi kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) maupun kewajiban lain, terutama terkait dengan perjanjian fasilitas kredit investasi dengan perbankan.

Demi mengantisipasi penurunan pendapatan jalan tol, menurut Desi, para operator telah melaksanakan berbagai upaya.