Otomotifnet.com - Bosan dengan style modifikasi sebelumnya, juga ingin tampil lebih sangar dan berbeda, Elando Ryan Pambudi kembali membawa motornya, Harley-Davidson (H-D) Street 500 atau XG500 2014 pada Rommy Saroinsong, builder dari Rom’s Cycle Works (RCW).
“Kali ini sekalian saya sarankan ubahan lebih total. Saya sodorin style brat cafe, supaya dari sisi tampilan dapat, buat riding di jalan Solo yang belakangan makin padat juga nyaman,” bilang Rommy, sapaan akrab builder asal kampung Sewu, Solo itu.
Gayung bersambut, Dado sapaan Elando, berkenan dengan style brat cafe, sehingga langsung dieksekusi.
Dan hampir semua lini bodi kini disentuh. Amati saja, paling terlihat dari bentuk tangki bahan bakarnya.
Baca Juga: Kawasaki W175 Sasis Dipotong, Buntut Dicustom, jadi Cafe Racer Pajangan Cafe
Yang paham pasti langsung tahu, kalau ternyata mirip bawaan Kawasaki KZ200 alias Binter Merzy.
“Memang betul, itu bawaan KZ200. Sengaja enggak memilih tangki yang model membulat."
"Biar kesan brat style kental. Tangki tak hanya pasang aja."
"Dimodifikasi supaya lebih lebar dan bisa dipasangi pompa bensin,” yakin Rommy, sambil menunjukkan lokasi pompa bahan bakar H-D Street 500.
Selain tangki, yang tampak beda adalah rangka. Ubahannya pada bagian dudukan bawah jok dan sokbreker.
“Dibuatkan rangka baru. Lantas posisi sokbreker belakang juga baru, rada mundur."
"Sudut kemiringan diatur supaya tetap nyaman,” yakin builder yang doyan bakmi goreng itu.
Soal fungsional dan kenyamanan, memang terasa saat motor ini dicoba.
Baca Juga: KIA Grand Sedona Diesel, Bodi Gambot, Akselerasi Ngalahin Mobil Kecil
Seperti mengendarai motor laki biasa, karena dipakai nerobos beragam kondisi jalan tetap nyaman.
Posisi duduk pun enak, karena setang bukan model nunduk seperti motor bergaya cafe racer.
Namun pakai model tracker yang cukup tinggi, sehingga anti pegel.
Ajrutan suspensi buritan juga enak, enggak keras. Mungkin imbas posisi digeser sehingga sudut lebih rebah.
Oiya ada pula sisi style cafe racer, tentu di jok bagian buritan.
Modelnya seolah ada buntut tawon, yang dibuat dengan permainan busa dan kulit joknya.
Jok ini ternyata permintaan Dado, yang bermukim di daerah Manahan Solo. “Biar bisa buat boncengan,” potong Rommy.
Yang unik penempatan spidometer, yang terletak di kiri bawah dekat tangki, bukan di setang.
Sedangkan di bawah jok belakang, tepatnya pada rangka U belakang tertanam 4 buah lampu yang ternyata adalah stoplamp dan sein.
Terus lampu pelat nomor di mana? Ternyata ada di atas pelat nomor belakang, di kanan bawah dekat teromol.
Dengan tampang yang sekarang, maka keinginan Dado untuk punya besutan yang lebih sangar tapi tetap nyaman pun jadi terwujud!
+ : Tampilan jauh beda daripada modifnya dahulu
- : Tanpa sepatbor belakang
Data modifikasi
Pelek depan : Custom jari-jari 3.00x19
Pelek belakang : Custom jari-jari 5.00x17
Ban depan : Pirelli 120/70R19
Ban belakang : Pirelli 170/60R17
Knalpot : RCW
Panel tutup aki : RCW
Tangki : KZ200 custom
Teromol : custom
Sepatbor depan : custom
Jok : custom
Setang : tracker
RCW: 0817-4949-249
Penulis: Gombak