Oh ya buat tahu aja nih, mesin tersebut kabarnya termasuk bikin penasaran kompetitornya, yang rata-rata sudah melakukan engine swap.
“Kelebihannya mesin ini, powernya pas dengan bobot mobil. Torsi bawahnya dapat terus,"
"Maka bila ketemu lintasan yang banyak belok wah malah senang. Bisa langsung ngacir tanpa drop,” aku Nanda salah satu driver di Badak, sambil dianggukin Ascha.
Ascha yakin, mesin Badak masih bisa bicara banyak di sprint rally kelas R1. Hanya saja memang perlu dimaksimalkan dengan bore up.
“Sesuai regulasi kelas R1 saja. Piston hanya disusupi punyaToyota Hiace, sehingga kapasitas mesin naik jadi 1.500cc,” beber Ascha.
Tak hanya itu, cylinder head tak ketinggalan diporting polish, noken as dicustom berkarakter street, per klep custom dan di sektor pengapian koil diganti pakai punya Timor plus modul H6.
Sementara pada sektor transmisi, jeroan girboks bawaan DX dioplos dengan berbagai part racing custom, seperti matahari dan kampas koplingnya.
“Sedangkan final gear bawaan DX, hanya dilocker model las,” senyum Ascha tanpa beberin lebih jauh lagi.