Kijang Innova Mendadak Berhenti, Pintu Terbuka, Pasien Positif Corona Berulah

Panji Nugraha - Minggu, 31 Mei 2020 | 21:15 WIB

2 Pasien Covid kabur dari Rsud Regional Mamuju, Satu Lainnya Ngamuk Saat Ditahan (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Toyota Kijang Innova berhenti di tengah jalan dengan pintu kiri dan kanan terbuka.

Di sekitarnya terlihat beberapa orang dan petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

Kijang Innova putih berplat merah ini, merupakan mobil ambulance yang digunakan untuk menjemput dua pasien positif Covid-19 yang kabur dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Regional Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Saat menjemput salah satu pasien, petugas mengalami penolakan bahkan perlawanan dari keluarga.

Baca Juga: Kijang Innova, Fortuner, Sienta dan Vios Diskon Rp 100 Juta, Beli Lewat Sini

Ibu pasien bahkan berusaha memeluk polisi hingga ketakutan tertular Covid-19.

Kedua pasien yang kabur diketahui merupakan santri Pondok Pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur, berinisial Y dan D.

Selain itu, ada satu pasien, AK, yang juga berusaha kabur namun dapat dihentikan petugas.

"Pasien berinisal AK dihadang petugas saat sedang berkemas barang hendak meninggalkan rumah sakit," ujar Direktur RSU Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi kepada wartawan, Sabtu (30/5/2020).

Dua pasien berhasil kabur melewati pintu samping markas PMI. Saat itu tidak ada petugas yang menangkap karena sedang tidak mengenakan alat pelindung diri (APD).

Mengadang dan memeluk saat didatangi petugas

Orangtua pasien tersebut mengamuk, dan mengadang saat petugas menjemput anaknya.

Ibu salah satu pasien itu keluar dari rumah dan berusaha melawan petugas dengan cara menghampiri dan memeluk petugas.

Polisi yang khawatir keluarga pasien telah terpapar Covid-19 tampak menghindar dan ketakutan.

Indah mengatakan orangtua tersebut memang ingin membawa anaknya pulang.

Keluarga menyatakan lebih memilih mengisolasi mandiri anaknya daripada diserahkan ke rumah sakit.

"Orang tua pasien tidak mau mengerti, ngotot mau bawa pulang anaknya,"kata dr Indah dikutip Tribun Timur, Jumat (29/5/2020) malam.

Saat dijemput pun, keluarga menolak menyerahkan anaknya dibawa kembali ke ruang karantina.

Mereka beralasan, tempat isolasi rumah sakit tak memenuhi standar dan tak layak untuk anak.

Disembunyikan di tempat lain

Meski tim medis dan polisi telah berupaya membujuk selama dua jam, namun tak juga membuahkan hasil.

Sekretaris tim Gugus Covid-19 Mamuju Ali Rahman mengatakan, keluarga kukuh tak memberitahukan di mana keberadaan anak mereka.

"Upaya persuasif telah kami lakukan, namun keluarga pasien menolak, dan disinyalir disembunyikan karena tak ada di rumah setelah kabur dari rumah sakit" kata Ali Rachman.

Ali mengatakan, timnya telah melacak keberadaan pasien di salah satu rumah keluarganya.

Baca Juga: Cara Membuang Air Di Filter Mesin Kijang Innova Diesel, Buka Sumbatnya

Gugus tugas minta keluarga pengertian Anggota Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulbar, dr Muhammad Ikhwan, meminta keluarga pasien memahami tindakan yang dilakukan petugas.

Menurutnya, pasien-pasien tersebut masih belum sembuh, meskipun bisa dikategorikan sebagai orang tanpa gejala (OTG).

"Pasien tersebut belum sembuh, jadi harus tetap diisolasi, hami harap keluarganya dapat bersabar karena tim medis juga memberikan perawatan di rumah sakit, kita semua berharap pasien tersebut dapat sembuh," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Dia menegaskan bahwa gugus tugas dan tim medis tetap harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya.

"Tugas kami adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, jadi tidak boleh pasien positif tidak dilakukan isolasi di rumah sakit," tutupnya.

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/05/31/06100011/detik-detik-keluarga-pasien-corona-yang-kabur-adang-dan-peluk-polisi-hingga?page=all#page4