Otomotifnet.com – Penggantian cairan radiator secara berkala, memang sangat dianjurkan.
Hal ini untuk menjaga agar sistem pendinginan mesin dapat terus berlangsung optimal.
Nah, untuk proses menguras cairan radiator, ada yang menyarankan untuk menggunakan radiator flush.
Tidak salah memang, karena penggunaan radiator flush bertujuan untuk mengangkat kotoran yang membandel dalam saluran radiator.
Baca Juga: Kapan Ganti Radiator Coolant, Kalau Pakai Jenis Ini Bisa 4-5 Tahun?
“Biasanya (radiator flush) digunakan saat penggantian radiator coolant,” bilang Stanley Tjhie, Business Opportunity Development PT Laris Chandra, selaku sole distributor Prestone di Indonesia.
Maksudnya, bila tadinya kita menggunakan radiator coolant merek A, kemudian mau diganti merek B, maka disarankan menggunakan radiator flush ketika menguras radiator coolant merek A tadi.
“Tapi tidak disarankan bila sebelumnya pakai coolant ‘abal-abal’ atau air biasa. Atau kondisi radiator sudah mulai rapuh dan karatan,” wanti Stanley.
Sebab, lanjutnya, akan berisiko membuat radiator bocor, lantaran saluran radiator sudah mengalami korosi.
Ia pun menganjurkan gara memeriksa terlebih dulu kondisi radiatornya sebelum menggunakan radiator flush.
“Bisa dilihat dari kepala dan tutup radiatornya,” tukas Stanley.
Maksudnya, bila sobat mendapati kepala atau tutup radiatornya terdapat karat, sebaiknya urungkan niat menggunakan radiator flush.
Pasalnya, chemical ini sifatnya cukup ‘keras’, sehingga dikhawatirkan bukan cuma mengikis deposit yang ada dalam saluran radiator, tapi juga dinding saluran yang mengalami korosi.
Berabe kan kalau sampai radiator bocor?