Adapun kendaraan yang dikandangkan oleh Direktorat Lalu Lintas PMJ Pool Tahti, sebagian besar merupakan hasil tilang dan beberapa motor atau mobil ada yang bekas kecelakaan.
Menurut Budiyanto, kendaraan bermotor bisa disita jika saat terjadi penilangan oleh pihak kepolisian sang pengendara tak bisa menunjukan bukti kepemilikannya.
Nantinya berdasarkan UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Umum, kendaraan yang disita sebagai bukti pelanggaran lalu lintas akan dilelang oleh negara.
Pelelangan bukti sitaan tersebut tertuang dalam pasal 271 ayat 4 yang berbunyi: "Benda sitaan Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah lewat waktu 1 (satu) tahun dan belum diketahui pemiliknya dapat dilelang untuk negara berdasarkan penetapan pengadilan".
Namun ada kalanya motor sitaan tersebut tidak dilelang dan akhirnya menumpuk di kantor polisi.
Budiyanto mengatakan kendaraan yang tidak diambil tersebut terlebih dahulu akan diserahkan kepada Unit Reserse Kriminal (Reskrim).