Otomotifnet.com - Benelli Patagonian Eagle EFI merupakan versi baru dibanding sebelumnya.
Bagian fitur dan teknologi juga mengalami beberapa perubahan, yang utama tentu seperti yang disebut di awal, sistem pengabutan bensin jadi injeksi (EFI).
Karburator kini diganti sebuah throttle body yang terpasang di intake manifold bercabang.
Di tiap cabang atau di masing-masing silinder ada injektor yang mengarah ke mesin.
Baca Juga: Honda Goldwing Tekanan Angin Bannya Ternyata Tinggi, Standarnya Segini
Lalu pada masing-masing leher knalpot ditemukan O2 sensor, artinya pakai sistem injeksi close loop yang mana hasil pembakaran pun dibaca ECU.
Bagian lain yang beda tentu tangkinya yang berkapasitas 14 liter, tak lagi ditemukan keran bensin.
Gantinya kini di sisi kiri bawah tangki terlihat ada fuel pump.
Selain sistem injeksi, ada pula penambahan fitur baru, yang pertama adalah rem belakang.
Di versi injeksi jadi model cakram pakai kaliper 2 piston.
Kinerjanya memuaskan, responsif dan pakem.
Rem depan yang model cakram juga pakem walaupun secara respons tak sebagus belakang, tampaknya efek ada aksesori “ABS” manual yang menempel di kaliper.
Fitur baru yang kedua adalah kini dilengkapi hazard, saklarnya ada di panel saklar sebelah kanan.
Baca Juga: Yamaha NMAX Ganti Cakram Lebar, Makin Pakem Modal Rp 600 Ribuan
Bagian kaki-kaki suspensi depan pakai model teleskopik dengan ukuran as 33 mm tanpa setelan, sedang belakang suspensi ganda dengan setelan preload 5 tingkat.
Lampu-lampunya jadul, lampu utama masih pakai bohlam model besar mirip Thunder 125 atau Vespa lawas, sorotnya pun kurang terang. Lampu rem dan sein juga masih bohlam.
Panel instrumen pun sederhana. Menu utama ada spidometer model jarum, lalu ada odometer dan tripmeter analog.
Di sisi bawah ada lampu MIL (Malfuntion Indikator Light), berderet dengan lampu bensin, karena memang tak ada fuelmeter dan lampu sein, yang terakhir ini ketika menyala sorotnya pas ke mata, saat malam cukup bikin silau.