Otomotifnet.com - Hadir di Indonesia lewat importir umum (IU) tahun 2003, Toyota Harrier generasi ke-2 sampai sekarang masih banyak bersliweran.
Tergolong sebagai SUV Premium, bahkan banyak yang menyangka kalau Toyota Harrier generasi ke-2 hanya bisa dimiliki kalangan elit atau eksekutif saja.
Padahal medium SUV tersebut, bisa dijangkau berbagai kalangan, karena harga kisarannya mulai Rp 80 jutaan sampai Rp 300 jutaan.
Tapi buat yang akan memboyong, SUV kembaran Lexus RX 530 ini punya beberapa tipe yang membuat bingung calon pembelinya, mulai dari 2.4 G, 2.4 L Premium dan 3.0 L AirS.
Baca Juga: Toyota Harrier Diboyong, Cek Harga Fast moving, Dijual Mulai Rp 80 Ribuan
Fajar Putra, Owner showroom mobil bekas Dolan Kars di Tangerang mengatakan, Harrier tipe 2.4 lebih diminati dibanding yang kubikasi mesinnya tipe 3.0 L.
"Harrier tipe 2.4 G atau L lebih diminati karena konsumsi bahan bakarnya lebih irit. Selain itu tipe 3.0 L sudah pakai air suspension dan itu perawatannya juga lebih mahal," kata Fajar saat dihubungi (4/7/2020).
"Jadi buat yang mau beli Harrier mending yang 2.400 cc saja tipe G atau L Premium," lanjutnya.
Sementara itu, David Lesmana selaku Owner bengkel spesialis Toyota, Dunia Usaha Motor menyarankan hal yang serupa dengan Fajar.
Baca Juga: Toyota Harrier, Nissan Murano Dan Mazda CX-7 Seken, SUV Premium, di Bawah Rp 200 Jutaan
"Mending yang tipe 2.4 aja kalau mau beli Harrier. Tenaga mesinnya juga sudah oke, bensinnya juga irit dibanding yang tipe 3.0 L," ungkap David (3/7/2020).
Hal lainnya, perawatan Harrier berkubikasi mesin 2.400 cc juga disebut lebih mudah dari tipe 3.0.
"Model mesin inline di Harrier tipe 2.4 juga bikin perawatannya enggak ribet. Kalau yang tipe 3.0 mesinnya itu model V, mesin bentuk V ini mau ganti busi aja susah," sebut David.
"Harga sparepart tipe 3.0 juga jelas lebih mahal. Makanya saya sarankan ambil yang 2.4 saja," tutupnya.