Selain itu, bisa jadi karakter pembentukan depositnya juga berubah.
Misal saat awal pemakaian kendaran (dari baru) kita menggunakan bahan bakar yang punya kandungan additive bagus, bisa menjaga ruang bakar tetap bersih (keep clean).
Maka ketika ganti bahan bakar lain, belum tentu ia bisa menjaga ruang bakar tetap bersih seperti bahan bakar sebelumnya.
Atau di kendaraan yang sudah pakai lama dan sudah banyak deposit di ruang bakar, "Belum tentu bahan bakar lain itu punya karakter clean up secara cepat dari bahan bakar sebelumnya,” jelas Prof. Yus.
Sehingga efek yang ditimbulkan membuat karakter operasi mesin jadi berubah.
Dengan kata lain, jika penggantian bahan bakar justru akan menimbulkan deposit lebih banyak di ruang bakar atau intake valve yang nantinya menggangu aliras gas, tentunya akan membuat performa mesin jadi turun.
Dampak buruk lainnya jika deposit sudah terlalu banyak numpuk, bakal muncul detonasi, mesin jadi mudah overheat dan sebagainya.
Tuh gaes, jadi sebaiknya jangan gonta ganti bahan bakar ya!