"Mr. Franz (Franz Wang, Managing Director of Sales Center DFSK), waktu itu menginformasikan ada development, beliau juga menjelaskan pengembangannya sambil melihat pasar," ujar Sugi sapaan akrabnya dalam diskusi virtual, (28/7/20).
"Jadi kalau dibutuhkan versi Bahasa Indonesia, development-nya akan segera diselesaikan," kata Sugi.
Arviane D. Bahar, Public Relation and Digital Manager DFSK menambahkan, jika nantinya konsumen membutuhkan fitur i-Talk berbahasa Indonesia, ada beberapa hal yang perlu dikembangkan oleh DFSK.
"i-Auto itu kami sempat mencari sampel aksen, sampel jenis suara, dan mencari perintah-perintah yang memang umum bagi customer kami," sebut Anne.
Baca Juga: DFSK Glory i-Auto Mengaspal di Jatim, Unggulkan Fitur i-Talk, Dibanderol Rp 340 Jutaan
"Jadi memang kalimat atau kata-kata yang biasa dipakai dan tidak menyulitkan customer itu sendiri," jelas Anne.
"Karena kita pun orang Indonesia yang tinggal di Jakarta dan Jawa pasti aksennya berbeda, ini makanya butuh pengembangan seperti itu," lanjutnya.
Saat ditanya mengapa tidak sejak awal meluncurkan i-Talk berbahasa Indonesia, Sugi menyebut ada dua hal utama yang menjadi pertimbangan DFSK.
Pertama, karena sejak awal target market DFSK untuk produk Glory i-Auto adalah orang-orang yang sudah melek teknologi.