Otomotifnet.com - Air suspension atau suspensi udara mobil, bus dan truk membutuhkan tangki penyimpan udara sebelum disalurkan ke balon.
Prinsip kerjanya sama seperti pneumatic system yang memanfaatkan tekanan udara.
Sementara tekanan udara di dalam tangki dihasilkan dari kerja pompa kompresor di dalam tabung.
Karena memanfaatkan udara maka di dalam tangki bertekanan bisa terjadi kondensasi.
Baca Juga: Air Suspension Terasa Nyaman atau Tidak Ternyata Pengaruh Dari Bobot Mobil
"Hal yang wajar adanya air di dalam tangki bertekanan air suspension karena proses kondensasi," buka Arif Budiman, pemilik BRF Custom Works, spesialis air suspension.
"Namun tak perlu khawatir, air ini bisa dibuang melalui keran khusus yang terdapat di tangki bertekanan," tambahnya.
Keran ini sudah didesain khusus posisinya berada di bawah untuk membuang air.
Cara membuangnya cukup dengan membuka keran secara perlahan sehingga air bisa keluar akibat adanya tekanan udara di dalam tangki.
Menguras air di dalam tangki tidak perlu dilakukan terlalu sering, cukup 5 bulan sekali.
Jangka waktu pengurusan tersebut bisa lebih cepat ataupun lebih lama tergantung pemakaian pemilik mobil.
"Enaknya lagi, tangki bertekanan dari eRpro air suspension sudah menggunakan bahan aluminium sehingga anti karat," tutup Arif yang bermarkas di Ruko AXC Summarecon, Bekasi.