Otomotifnet.com – Fabio Quartararo, pembalap tim Petronas Yamaha SRT saat ini masih kokoh duduk di posisi 1 klasemen sementara pembalap.
Dirinya mengantongi 70 point. Hanya unggul 3 point dari posisi 2 yang ditempati pembalap Ducati Team, Andrea Dovizioso.
Bahkan jarak dengan posisi 5 yang ditempati Maverick Vinales hanya 22 point.
Hal inilah yang membuat Quartararo jadi tidak percaya diri untuk meraih gelar juara dunia.
Padahal pembalap bernomor 20 ini sempat tampil mengejutkan mulai musim tahun lalu.
Baca Juga: Quartararo Redup di Brno, Berawal Dari Tikungan, Sebut Ini Sumbernya
Dilanjutkan lagi dengan musim ini saat digelar di Jerez sebanyak 2 kali.
Sayangnya, secara berturut-turut performa dirinya dan motor Yamaha YZR-1 terus mengalami penurunan.
Setelah berjaya di Jerez, saat di Brno, Ceko hanya bisa finish di posisi 7.
Dilanjutkan hanya finish di posisi 8 saat MotoGP Austria. Kemudian posisi 13 saat MotoGP Stiria di Red Bull Ring.
Banyak yang bilang kalau sirkuitnya tidak pas untuk Yamaha.
Ternyata itu hanya salah satu saja. Masih ada yang lain.
“Di Jerez semua baik-baik saja. Sampai saya cukup percaya diri mengejar juara dunia,”
“Tapi kami terus menurun. Di Austria (Red Bull Ring) memang jadi sangat menantang bagi kami. Tapi tahun lalu, saya bisa podium 3 di Austria,”
Baca Juga: Ini Hasil Kualifikasi MotoGP Ceko, Johann Zarco Dapat Pole Position, Fabio Quartararo Jatuh
“Jadi, ya saya harus tanyakan ke Yamaha tentang ini semua,” jelasnya.
Yamaha YZR-M1 sendiri diklaim kalau ketemu trek lurus yang panjang akan ngos-ngosan.
Namun, ternyata di Quartararo juga mengalami masalah di rem.
“Terkadang rem menjadi sangat empuk. Jadi saya sering keluar trek,” tambahnya.
Ini sedikit lebih baik dibanding kejadian Maverick Vinales yang juga pakai Yamaha YZR-M1, dengan rem depan yang meledak.
Disebutkan juga oleh pembalap asal Perancis ini kalau dirinya sangat kesulitan menjaga motor.
Baca Juga: Gagal Raih Pole Position di MotoGP Ceko, Fabio Quartararo Ngaku Tetap Senang
“Sepanjang lomba saya berada di belakang Aleix (Espargaro) dan saya tahu kelemahan motor ini. Saya sangat kesulitan dengan kondisi motor. Benar-benar harus berjuang keras,” ungkapnya.
Jika menghadapi banyak masalah begini, ditambah tim lain semakin kuat, patutlah Quartararo pusing dengan kesempatan mengejar juara dunia.