Otomotifnet.com - Buat yang sokbrekernya sudah menunjukkan gejala kerusakan, ada metode rekondisi sebagai pilihan selain ganti sok baru.
Karena saat sokbreker rewel, tentunya motor jadi enggak nyaman dikendarai karena guncangan saat melewati jalanan jelek dan tidak teredam dengan baik.
Jika normalnya sokbreker rusak perlu diganti baru, kini metode rekondisi atau servis sokbreker semakin ramai.
“Prinsip rekondisi sokbreker adalah menggunakan kembali komponen sok yang masih layak pakai dan mengganti komponen yang sudah rusak atau aus,” buka Joko, pemilik bengkel Joko Shock Jaya, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Mengambil sokbreker lama yang bermasalah, bengkel spesialis melakukan perbaikan supaya fungsinya kembali seperti sedia kala.
Untuk kerusakan yang dapat dialami sokbreker tentu bervariasi, namun umumnya terletak di bagian yang sama.
“Biasanya sil atau klep sokbreker yang terbuat dari karet sudah melar, bocor atau robek. Prosesnya diganti baru termasuk oli soknya juga,” jelasnya.
Jika kerusakan ada di bagian lain seperti batang as atau per sok pun tetap bisa diperbaiki, caranya juga diganti baru.
Baca Juga: Kawasaki KLX 150S Tak Lagi Boncel, Sok Depan Diberi Peninggi, Ini Caranya
Karena prosesnya hanya mengganti bagian yang rusak saja, jika dihitung biayanya bisa lebih murah dan cocok buatyang punya dana terbatas.
Selain sokbreker standar bawaan motor, bengkel juga melayani rekondisi sok aftermarket.
Sebagai gambaran, biayanya mulai dari Rp 125 ribu untuk sok depan atau belakang standar di motor matic kecil.
“Untuk biaya relatif namun kami jamin lebih murah dari ganti sok baru, mulai dari sok motor bebek hingga moge kami terima perbaikannya,” terang Pak De, sapaan akrabnya.