Fortuner, Pajero Sport dan CR-V Jadi Rp 200 Jutaan Jika Pajak Mobil 0 Persen Terealiasi

Irsyaad Wijaya - Jumat, 25 September 2020 | 15:25 WIB

Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Menjadi menarik jika wacana pajak mobil 0 persen benar terealisasi di Tanah Air.

Bayangkan saja, harga jual nantinya bisa lebih murah sampai 50 persen dari harga normalnya saat ini.

Semua segmen mobil bakal dipangkas harganya mulai LCGC, MPV, SUV, sedan dan City Car juga.

Wacana yang digulirkan oleh Kementerian Perindusterian ini tidak lain untuk merangsang penjualan otomotif di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Relaksasi Pajak Kendaraan Mendesak Diberlakukan, Mohon Jangan Kelamaan

Dok. OTOMOTIF
Honda CR-V Prestige 2015 Facelift

Jika benar pajak mobil baru dihapuskan, menarik untuk mengetahui jadi berapa harga sekelas Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport dan Honda CR-V.

Berikut kisaran harganya jika ada relaksasi pajak nol persen.

Untuk harga resmi, dikutip dari situs web resmi masing-masing APM:

Toyota

Mitsubishi

Honda

Usulan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita terkait keringanan pajak pembelian mobil baru menjadi nol persen dalam tiga bulan terakhir tahun ini menuai pro dan kontra.

Tak sedikit yang menganggap perilaku tersebut tidak efektif untuk mendorong penjualan di sektor otomotif.

Sebab karena adanya pergeseran preferensi masyarakat atas kebutuhan tersier di tengah pandemi virus corona alias Covid-19.

Di samping itu, pemerintah telah mengeluarkan banyak relaksasi pajak.

Baca Juga: Mungkinkah PPnBM Mobil Baru Dihapus Sementara, Ini Daftar Tarif PPnBM

Dengan demikian, dalam jangka menengah, besar kemungkinan defisit anggaran semakin melebar imbas penerimaan pajak seret dan melesetnya target perekonomian tahunan.

Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Menteri Perindustrian, Neil Iskandar Daulay masih meyakini bahwa keringanan pajak mobil baru dapat menumbuhkan pasar otomotif nasional.

Sebab, mata rantai industri ini sangat panjang yang melibatkan jutaan pekerja.

"Usulan ini tentunya diharapkan dapat memberikan efek multiplier bagi konsumen, produsen dan pemerintah guna menjaga keberlangsungan industri otomotif," sebut Nail dari keterangan tertulisnya, (22/9/20).

"Akses kendaraan pribadi yang terjangkau, penyerapan tenaga kerja hingga memberdayakan industri maupun pelaku usaha sektor lainnya," kata dia.

Neil membantah pernyataan pihak tertentu yang mengatakan bahwa usulan keringanan pajak kendaraan baru tidak efektif karena masyarakat tidak akan membelanjakan uangnya untuk kebutuhan tersier.

Menurut dia, dari data Gaikindo per Agustus 2020 tercatat, penjualan mobil sebesar 37.291 unit.

Angka tersebut meningkat 32,2 persen dibanding Juli sebanyak 25.283 unit.

Baca Juga: Malaysia Sudah Hapus Pajak Mobil Baru, Indonesia Masih Wacana

Artinya, daya beli masyarakat untuk barang mewah seperti mobil di tengah pandemi cukup tinggi, tetapi masih terpusat pada golongan kelas tertentu.

Bila ada relaksasi pajak, daya beli diyakini dapat tumbuh secara merata.

Meski demikian, pihak Kemenperin membuka luas berbagai pertimbangan dan komunikasi terhadap usulan tersebut.

Kini, relaksasi pajak kendaraan baru menunggu keputusan Menteri Keuangan.

Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/25/063800415/jika-pajak-mobil-baru-nol-persen-fortuner-pajero-sport-dan-cr-v-cuma-rp-200?page=all#page2