Segini Perbandingan Biaya Ngecas Mobil Listrik Vs Biaya BBM Mobil Konvensional!

Rendy Surya,Andhika Arthawijaya - Selasa, 29 September 2020 | 21:40 WIB

Hyundai Ioniq saat dites ngecas baterainya di SPKLU PLN Disjaya di Gambir, Jakarta (Rendy Surya,Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Belakangan ini di Tanah Air ‘gempuran’ mobil dengan penggerak motor listrik murni, mulai intens.

Salah satunya pabrikan asal Korea, Hyundai, yang belum lama memasukkan salah satu line up mobil listrik murni (Electric Vehicle) mereka, yakni Hyundai Ioniq.

Nah, tentunya Anda penasaran kan seberapa efisien kah mobil listrik ini dibanding mobil berbahan bakar fosil?

Mari coba kita konversikan ke rupiah untuk pemakaian listrik saat charging ulang baterainya.

Baca Juga: Hyundai Ioniq Electric Menarik Dibeli, Pajak Tahunan Lebih Murah Dari Honda Brio RS

Dok. OTOMOTIF
Hyundai Inoniq saat duji tim OTOMOTIF di jalan raya

Kemudian dibanding pemakaian bensin pada mobil bermesin bakar.

Kebetulan beberapa waktu lalu OTOMOTIF sempat menguji Hyundai Ioniq.

Kami pun penasaran mencoba beberapa cara pengisian baterai, salah satunya di SPKLU PLN Disjaya (Distribusi Jakarta Raya) di Jl. M.I Ridwan Rais No.1, depan Stasiun Gambir.

Di lokasi ini tersedia pengisian ultra fast charging dan fast charging.

Nah, yang kami coba adalah colokan yang ultra fast charging model DC Charging Combo tipe 2 CCS (Eropa).

Di layar dasbor tertera pengisian baterai dalam posisi 47% membutuhkan waktu 1 jam 21 menit (output sekitar 47 kW).

Di sini, pengisian menggunakan aplikasi Charge.IN, dan pembayaranya melalui aplikasi Link Aja.

Pengisian selama 60 menit atau dari 47% hingga 97%, tertera memakai 22,364 kWh.

Baca Juga: Hyundai Ioniq Konsumsi Energi Irit Parah, Ini Perbandingan Dengan Mobil Konvensional

Rendy/Dok. OTOMOTIF
Strug pengisian baterai di SPKLU PLN Disjaya Gambir dari kondisi baterai 47% - 97%. Murah kan?

Dengan pemakaian segitu, kami membayar cuma seharga Rp 30 ribu (tepatnya Rp 29.771). Hmm.., murah banget ya!

Oh iya sekadar info, menurut klaim Hyundai, dalam kondisi baterai terisi penuh (100 %) Ioniq sanggup menempuh jarak hingga 373 kilometer.

Tentu dengan gaya berkendara yang efisien ya, tidak sering bejek gas, hehehe..

Nah kalau dihitung-hitung lagi, jika harga listrik 1 kWh sekitar RP 1.444, dengan konsumsi rata-rata dalam kota yang 8,1 km/kwh.

Misal dalam sehari kita berkendara sejauh 100 km, artinya 100 dibagi 8,1 sama dengan 12,34 kWh yang terpakai.

Bila 12,34 kWh dikalikan Rp 1.444, artinya sobat hanya perlu keluarkan kocek Rp 17.818 saja.

Yuk, coba kita bandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin deh, yang menggunakan Pertalite seharga Rp 7.650 per liternya.

Misal konsumsi rata-rata mobil sebesar 12 km/liter, berarti dalam jarak tempuh 100 kilometer ia menghabiskan 100 : 12 = 8,33 liter.

Baca Juga: Hyundai Ioniq Meski Bermesin Listrik Tetap Perlu Servis, Pengecekan Dibagi Dua

Dok. OTOMOTIF
Disediakan pula kabel untuk ngecas di rumah

Jika dikalikan dengan harga per liternya, didapat 8,33 x Rp 7.650 = Rp 63,724,5.

Jatuhnya jauh lebih murah biaya ngecas mobil listrik ketimbang mobil berbahan bakar fosil kan!