Repsol dan Honda Enggak Jadi Cerai, Justru Perpanjang Kontrak Hingga Dua Tahun

Nur Pramudito,Irsyaad Wijaya - Jumat, 23 Oktober 2020 | 11:05 WIB

Executive Managing Director of External Relations and Chairman's Office Repsol, Begoña Elices Garcia dan Presiden HRC, Yoshishige Nomura (Nur Pramudito,Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Kabar soal perceraian antara Honda Racing Corporation (HRC) dan Repsol dipatahkan lewat perpanjangan kontrak baru.

Dalam kontrak baru tersebut, kedua perusahaan sepakat masih bekerjasama hingga 2022.

Pengumuman ini diketahui setelah diunggah oleh akun resmi MotoGP, (21/10/20) menjelang MotoGP Teruel 2020 akhir pekan ini.

Kerja sama keduanya terbilang langgeng, karena Repsol telah menjadi sponsor tim pabrikan HRC sejak 1995, mendukung Mick Doohan meraih empat dari lima gelar juara dunianya di GP500.

Baca Juga: Repsol Siap Putus Dengan Honda Akhir Musim MotoGP 2020, Imbas Marc Marquez Absen Balapan?

Twitter @HRC_MotoGP
Honda dan Repsol akhirnya sepakat melanjutkan kerjasama di MotoGP hingga 2022.

Pada 1999, mereka juara bersama Alex Criville dan kemudian di MotoGP bersama Valentino Rossi pada 2002 dan 2003.

Pada 2006, Repsol Honda kembali merebut gelar lewat Nicky Hayden dan Casey Stoner pada 2011.

Dalam tujuh musim terakhir, Repsol Honda bahkan sukses meraih enam gelar dunia MotoGP bersama Marc Marquez.

Namun, akibat periode yang kelam sepanjang 2020, Repsol dan Honda sempat dikabarkan ingin berpisah.

Rumor bahwa Repsol dan Honda bakal bercerai ini mencuat pada akhir September, sepekan usai Red Bull memutuskan tak mau lagi menjadi sponsor utama KTM Tech 3.

Red Bull dikabarkan ingin beralih jadi sponsor utama tim pabrikan Honda.

Selain itu, kabar perpisahan ini juga muncul ketika HRC sedang terpuruk, mengingat mereka belum menang sepanjang 2020.

Setelah menunggu lama, Alex Marquez akhirnya finis kedua di Le Mans, Prancis dan Aragon, Spanyol.

Baca Juga: Tim Repsol Honda Tak Berdaya, Imbas Marc Marquez Cedera, Poin Tertinggal Jauh

MotoGP.com
Bos tim Red Bull KTM Tech 3 mengatakan bahwa balapan MotoGP 2020 akan terasa seperti di penjara karena protokol kesehatan yang ketat

Absennya Marc Marquez akibat cedera patah tulang lengan pun memperburuk situasi.

Di lain sisi, Repsol juga terkena dampak negatif krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Harga minyak terjun bebas, kerugian perusahaan mencapai nyaris 60 persen.

Namun, nyatanya masa sulit ini justru membuat hubungan kedua belah pihak makin erat dan memutuskan untuk melanjutkan kerja sama sampai 2022.