Otomotifnet.com - Punya status Completely Built Up (CBU) atau diimpor secara utuh dari Jepang bikin onderdil Mazda Biante sulit dicari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Agung Rinaldi, Owner bengkel spesialis Mazda, Rayna Motor Depok.
"Part yang susah itu kebanyakan slow moving, contohnya modul transmisi dan valve control ini enggak ready stok di dealer resmi," buka Agung saat ditemui di bengkelnya (23/10/2020).
Agung mengungkapkan, biasanya dealer resmi hanya menyetok part-part fast moving untuk mobil-mobil Mazda yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Mazda CX-3 Termurah Masih Mahal? KIA Seltos dan Honda HR-V Bisa Dipertimbangkan
"Jadi kalau customer cari komponen slow moving itu harus inden di dealer resmi. Nanti dealer baru pesan ke Jepang," papar Pria yang dulunya pernah menjabat sebagai kepala mekanik di salah satu bengkel resmi Mazda di Jakarta.
Namun demikian, pandemi Covid-19 berdampak terhadap waktu inden komponen yang menjadi lebih lama.
"Kalau inden part slow moving itu dulu paling satu bulan sepuluh hari sudah sampai di dealer," imbuhnya.
"Tapi kalau sekarang saat pandemi Covid-19 waktunya enggak bisa dipastikan. Jadi pemilik mobil akan nunggu lebih lama," sambungnya.
Baca Juga: Mobil Honda, Nissan, Daihatsu, Mitsubishi dan Mazda Pakai Kampas Rem Hella, Mulai Rp 300 Ribuan
Meski begitu, Agung tidak kehabisan akal untuk menanggulangi masalah inden komponen di dealer resmi yang lama.
Pengalamannya menangani mobil-mobil Mazda sejak lama, membuat dirinya punya akses untuk mendapatkan part eks Singapura.
"Slow moving lain yang susah itu jika ada kerusakan di gearbox transmisi. Solusinya paling beli eks Singapura satu gelundung, terus kami belah dan diambil bagian yang dibutuhkan untuk mobil customer," pungkasnya.