Tes Air Suling AC Vs Dua Macam Coolant, Mana Yang Bikin Logam Cepat Berkarat?

Andhika Arthawijaya - Selasa, 3 November 2020 | 13:00 WIB

Ilustrasi mengisi radiator pakai coolant (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Sampai saat ini masih ada anggapan bahwa air suling atau air hasil kondensasi AC, aman-aman saja digunakan untuk cairan pendingin pada radiator kendaraan.

Dengan alasan, karena air hasil kondensasi AC tidak mengandung mineral, sehingga tidak akan menimbulkan karat pada material logam, terutama berbahan besi.

Perlu kita ketahui bersama, di dalam saluran pendingin kendaraan, juga terdapat beberapa komponen berbahan logam (besi).

Seperti water pump inlet pipe, kipas water pump dan sebagainya.

Baca Juga: Radiator Coolant Baik Harus Mengandung Ethylene Glycol, Cara Cek Pakai Alat Ini

Masmun Sukses Motor
Ilustrasi pipe inlet water pump berkarat akibat pemakaian air biasa pada radiator

“Secara teori, memang air hasil kondensasi pada AC tidak mengandung mineral, sama seperti air aki isi ulang,” bilang Dadan Ramadhani, Customer Care and Aftersales Service Director PT General Motor Indonesia (GMI).

Namun, lanjut Dadan, ada beberapa faktor yang harus dipikirkan selain pencegahan terhadap karat pada material logam di dalam saluran pendingin. “Yaitu kemampuan mentransfer panas dan freezing point atau titik bekunya,” jelasnya.

Air biasa, termasuk, air hasil kondensasi, kata Dadan punya titik didih rendah sekitar 100 derajat Celcius.

Nah, pada mobil-mobil modern yang rata-rata rasio kompresinya tinggi, apalagi yang pakai turbo, “Suhu mesinnya tinggi, sehingga butuh kemampuan pendinginan yang mumpuni,” tukas Dadan lagi.