”Kami mengajak seluruh pelaku industri otomotif baik pabrikan kendaraan bermotor, produsen komponen dan sparepart, sampai ke industri bahan baku untuk dapat menjadikan Pelabuhan Patimban sebagai mitra strategis,”
“Dalam aktivitas bongkar muat barang untuk ekspor-impor sehingga pelabuhan ini dapat menjadi pusat perdagangan internasional,” imbuh Sigit.
Sigit optimis, keberadaan Pelabuhan Patimban bakal mendongkrak daya saing industri otomotif di tanah air.
Apalagi, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.
“Saat ini, ada 19 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp 93,22 triliun untuk kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun,”
Baca Juga: Industri Otomotif Terus Digenjot, Kontribusi di ASEAN Capai 32 Persen
“Dan menyerap tenaga kerja langsung sebesar 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut,” beber Sigit.
Selain itu, kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia.
Pada Januari-September 2020, ekspor kendaraan CBU (Completely Build Up) sebanyak 155,25 ribu unit atau senilai Rp 28,20 triliun.
Kemudian ekspor kendaraan CKD (Completely Knock Down) sebanyak 34,72 ribu set atau senilai Rp 1,10 triliun, dan pengapalan komponen sebanyak 40,36 juta pieces atau senilai Rp 15,20 triliun.