Syafirudin menuturkan adanya alat pengukur kecepatan, masyarakat diharapkan dapat tertib dengan sendirinya.
Namun untuk batas kecepatan masih dalam kajian.
"Adanya tol baru ini penyumbang kecelakaan tertinggi," bebernya.
Ia menuturkan saat ini sedang berkolaborasi dengan Jasamarga untuk penyediaan rambu-rambu lalu lintas.
Baca Juga: Tol Pandaan-Malang Dipasangi Speed Gun, Nekat Ngebut Lebihi 80 Km/jam, Bisa Kena 'Tembak'
Dirinya menilai saat ini rambu-rambu yang ada di jalan tol masih sangat minim.
"Kami akan berkolaborasi dengan Jasarmarga untuk penyediaan rambu-rambu. Karena rambu-rambu saat ini masih minim sekali," tukasnya.
Sementara itu, Humas Jasamarga Semarang-Batang, Andy Susilo mengatakan kecelakaan lalu lintas sering terjadi di Kilometer 350 sampai 360.
Faktor kecelakaan dikarenakan tingkat kelelahan pengemudi yang melintas dari arah barat.