Otomotifnet.com – Setiap hendak bepergian ke mana pun, terutakma jarak jauh, sangat disarankan untuk memeriksa kondisi cairan radiator.
Minimal cek kapasitas cairan radiator yang ada pada tabung reservoirnya.
Bila didapati berkurang dari batas atasnya, ada baiknya ditambahkan.
Nah, yang jadi pertanyaan adalah, berkurangnya cairan radiator apakah normal atau karena ada kebocoran?
Baca Juga: Selain Bikin Karat, Ternyata Ini Resiko Lain Jika Air Suling AC Dipakai Pada Radiator Mobil Modern!
“Bila dalam setahun pemakaian kendaraan cairan radiator berkurangnya di abwah 200 mililiter itu masih normal, base on literatur pabrikan,” beber Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.
Tentunya data tersebut kata Sumarno dengan menggunakan radiator coolant, bukan air biasa.
“Angka 200 ml itu juga average dari pengalaman empiris penggunaa kendaraan dalam 1 tahun,” tambah pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini.
Tapi, jika berkurangnya cairan radiator hingga di tabung reservoirnya hampir habis atau bahkan habis, “Artinya berkurangnya sudah 400 – 500 ml, ada kemungkinan terjadi kebocoran,” jelasnya lagi.
Lain lagi jika menggunakan air biasa untuk radiator, berkurangnya bisa lebih banyak tanpa indikasi ada kebocoran.
Sebab dari hasil pengujian Otomotifnet.com, tingkat penguapan air biasa (termasuk air suling AC), lebih tinggi dibanding coolant.
Hanya dalam waktu 3 minggu, gelas kopi yang berisi air suling AC sdengan volume setengah lebih dikit, habis total.
Sementara yang berisi coolant keluaran Seiken dan Top 1, masih tersisa 1/3 gelas.
Padahal ketiga cairan yang biasa diapakai pada radiator tersebut ditempatkan pada suhu kamar loh.
Kalau enggak percaya, silahkan tonton videonya yang kami sertakan di artikel ini ya sob!