Tambal Tusuk/Cacing
Metode ini yang paling banyak peminatnya. Selain itu, banyak tukang tambal ban pinggir jalan yang menggunakannya.
Prosesnya sangat cepat dan mudah, tidak perlu membongkar ban. Hanya menggunakan ‘cacing karet’ yang ditekuk, kemudian ditusuk ke bagian ban yang berlubang untuk menutup celahnya.
Harganya pun sangat terjangkau, sekitar Rp 15 ribu–Rp 30 ribu saja per lubang.
Baca Juga: Tekanan Angin Ban Depan dan Belakang Motor Beda Karena Perannya Masing-masing
Namun, tidak sedikit yang beranggapan jenis tambal tusuk bisa merusak ban. Serta menimbulkan risiko pecah ban dalam jangka panjang. Hal ini dibenarkan Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk.
“Metode ini sebaiknya dipakai hanya untuk sementara saja. Jika dalam jangka waktu lama bisa membahayakan pemilik kndaraan itu sendiri,” ujar Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal, Tbk .
Ditambahkan selama proses penusukan, konstruksi rangka anyaman kawat ban bisa terkoyak karena terus bergesekan dengan alat tusuk atau ‘cacing karet’ itu sendiri.
Celah anyaman yang tadinya sempit lama-lama bisa menjadi melebar, yang juga akan menarik karet tapak ban untuk melonggarkan lubang di sekitar area tambalan.