Otomotifnet.com – Reli Dakar 2021 baru sampai stage 6 dari 15 stage yang harus diselesaikan oleh para peserta.
Meski demikian, sudah mendapat kritik dari para pereli yang kerap berlaga di ajang reli dunia (WRC).
Carlos Sainz dari tim X-Raid Mini JCW Team melontarkan kalau reli Dakar kali ini lebih seperti gymkhana dibanding reli.
Karena dalam menyelesaikan stages dianggap terlalu banyak bikin manuver belok dibanding harus memacu mobil.
Baca Juga: Carlos Sainz Balikkan Keadaan, Awal Reli Dakar Terpuruk, Kini Terkencang
Dirinya juga menyebut tidak pernah melihat banyaknya pereli yang harus tersesat di event-event sebelumnya.
“Jadi seperti mencari point-point saja dibanding seperti reli. Mobil banyak berputar-putar di satu area tanpa harus tahu arahnya,” ungkap Carlos Sainz pemegang gelar 2 kali juara dunia WRC.
Sebastian Loeb, yang bernaung di tim Bahrain Raid Xtreme juga mengkritik gelaran kali ini.
“Kita sangat perlu mencari arah yang benar. Ini sedikit membingungkan. Kami mengikuti arah yang diberikan, tapi ketika sampai di titik tersebut, justru tidak ada,” sebut Sebastien Loeb.
“Selain itu, di lintasan juga sangat banyak garis. Kami tidak tahu mana yang harus diikuti,” tambah pereli yang berpasangan dengan co-driver Daniel Elena tersebut.
“Jadi kami berputar-putar saja dari point ke point. Ini benar-benar tidak menyenangkan bagi pereli. Sebab itu akhirnya banyak yang tersesat karena tidak tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya lagi.
Reli Dakar kali ini memang agak berbeda dibanding sebelumnya. Soal atau roadbook diberikan kepada peserta 15 menit sebelum peserta tersebut start.
Sehingga kru dan peserta tidak punya cukup waktu untuk mempelajari lebih detil dan menambahkan catatan-catatan penting di situ.
Bahkan Loeb menyebut reli Dakar ini merupakan reli untuk co-driver, bukan driver.
Karena co-driver sangat pegang peranan di lomba ini.