Otomotifnet.com - Menutup tahun 2020, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) berhasil mencatatkan penjualan yang lumayan bagus.
Salah satu pencapaian tersebut yakni naiknya marketshare milik Isuzu di segmen commercial vehicle atau kendaraan niaga di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan oleh Attias Asril selaku Marketing Division Head IAMI dalam acara Virtual Media Gathering Isuzu 2021 (11/2/2021).
“Marketshare kami di pasar kendaraan niaga meningkat 3,1 persen pada 2020, naik 0,7 persen dari 2019 dengan total penjualan 17.855 unit,” ujarnya.
Baca Juga: Isuzu MU-X dan D-MAX Facelift Ada Isyarat Segera Dirilis di Indonesia
Meskipun tidak begitu signifikan, pencapaian tersebut juga tidak bisa dibilang buruk mengingat penjualan retail kendaraan niaga selama 2020 turun 44,6 persen dibandingkan 2019 akibat pandemi Covid-19.
Tidak hanya secara keseluruhan, Isuzu juga mencatatkan kenaikan marketshare di beberapa produk mereka.
“Produk baru yang kami luncurkan secara global di Indonesia pada 2018 lalu yaitu Isuzu Traga mencatatkan kenaikan marketshare sebesar 8,3 persen,” ucap Jap Ernando Demily di kesempatan yang sama.
“Dari 15,8 persen atau 6.151 unit pada 2019, menjadi 27,1 persen atau 6.660 unit sepanjang 2020,” imbuhnya.
Baca Juga: Isuzu Ungkap Penjualan Online Meningkat, Layanan Purna Jual DIgenjot
Produk Isuzu lainnya seperti truk medium-duty Giga mencatatkan marketshare 13,2 persen dengan penjualan total sebanyak 1.292 unit selama 2020.
Sedangkan Isuzu Elf mencatatkan marketshare tertinggi dalam line-up pabrikan asal Shinagawa, Jepang tersebut yaitu 22,4 persen dengan total unit terjual 8.596 selama 2020.
“Pencapaian tersebut salah satunya berkat strategi 4R kami, yaitu Reaction, Recession, Rebound, dan Reimagine,” ujar Attias.
Ia menjelaskan, timnya menyiapkan protokol kesehatan, memonitor pencapaian IAMI dan pihak-pihak terkait seperti dealer, supplier dan sebagainya dalam tahap Reaction.
Baca Juga: Isuzu MU-X Menarik Diboyong, Big SUV lawas Pilihan, Mulai Rp 220 Jutaan
Tahapan tersebut dilanjutkan oleh Recession, di mana mereka mereview strategi bisnisnya.
“Sehingga pada tahapan Rebound, kami sudah punya fokus mau melakukan apa, segmen industri apa yang akan kami bidik, customer mapping, dan dapat fokus kepada after sales activity,” jelas Attas.
“Dalam tahapan terakhir yaitu Reimagine, kami memperkirakan keadaan bisnis setelah pandemi Covid-19 termasuk apa yang akan kami lakukan pada 2021,” imbuhnya.