Otomotifnet.com - Keberadaan karpet mobil bisa punya dua mata pisau terhadap kabin mobil.
Dalam keadaan kering, membuat tampilan interior menjadi terlihat bersih dan rapi.
Tapi, ketika hujan, bisa datangkan rasa jengkel. Sebab setelah badan kehujanan, dan harus masuk mobil, air hujan bisa menetes ke karpet dari alas kaki, bahkan celana bagian bawah.
Bukan itu saja, kotoran atau tanah yang ada di alas kaki juga kerap kali terjatuh ke karpet.
Baca Juga: Jaga Kebersihan Karpet Mobil Selama Musim Hujan & Masa Pandemi
Nah, di sini potensi yang harus diwaspadai, apalagi saat ini masih dalam masa pandemi.
Jika tidak segera dibersihkan bisa menimbulkan bau tak sedap di dalam kabin.
Selain itu, akan banyak bakteri dan kuman bersarang yang menimbulkan penyakit.
Tak hanya itu, pemilihan bahan karpet mobil yang cocok saat menghadapi musim hujan pun tak kalah pentingnya.
Hindari Bahan Kain
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli karpet mobil untuk menghadapi musim hujan.
Yang pertama, hindari karpet yang menggunakan bahan beludru atau kain.
“Sebab karpet jenis ini lebih banyak menyerap air dan agak susah dibersihkan,” ujar Justinus Wirawan, pemilik Tirtajaya Variasi di Bandung, Jabar yang juga authorized dealer karpet 5D Mat Daytona.
Untuk musim hujan, Justin, sapaannya mengatakan, “Lebih cocok pakai yang berbahan karet atau PVC. Karena tidak menyerap air dan lebih mudah dibersihkan,” lanjutnya.
Baca Juga: Cara Efektif Bersihkan Karpet Mobil Jenis Karet, Sintetis dan Fabric, Jangan Ditidurin
Alternatif lain bisa menggunakan karpet yang tahan air (waterproof) sekaligus antibakteri. Yaitu karpet mobil lansiran Trapo.
Berbeda dengan karpet mobil model lain, Trapo terbuat dari unsur EVA foam dengan campuran bahan daur ulang dan virgin polymer 50:50 yang di-reinforced.
"Karena terbuat dari foam jadi waterproof, air tidak menyerap dan tidak bikin bau apek kabin mobil, juga tidak mengeluarkan bau asam saat terjemur panas," ujar Stacey Tampi, Marketing Manager Trapo Indonesia.
Uniknya, bagian atas karpet Trapo punya motif yang cukup khas karena dibuat bentuk diamond (wajik).
Dimana pada bagian pola wajik terdapat cekungan ke dalam yang punya maksud tertentu.
Seperti memudahkan kotoran atau tumpahan air terperangkap, sehingga saat kaki bergerak tidak akan menyebar.
Selain itu, karpet mobil Trapo juga sudah dilengkapi dengan unsur antibakteri dengan penambahan molekul silver ion yang di-inject ke material karpet.
"Bakteri dari kotoran di permukaan karpet langsung terikat, tidak bisa menyebar di dalam kabin, kalau mau dibersihkan cukup disiram air," ujar Stacey.
Baca Juga: Video Bukti Mobil Butuh Maintenance AC Setiap 20.000 Kilometer
Kemudian penting juga memperhatikan bagian permukaan bawah karpet yang menempel dengan lantai kabin atau karpet dasar.
“Lebih baik pilih karpet yang bawahnya bergerigi atau kasar. Ini penting karena kalau permukaan bawahnya licin sangat berbahaya, kaki bisa tergelincir, bahkan karpet bisa menghalangi pedal gas atau rem,” terang Justin.
Harus Kering Sempurna
Jangan lupa juga untuk selalu membersihkan karpet. Caranya mudah saja, cukup siapkan alat-alat yang dibutuhkan.
Seperti sikat halus, kain lap dan produk khusus pembersih karpet (carpet cleaner) jika ada, bisa diganti dengan shampoo dengan ph rendah.
Bila punya vacuum cleaner portable lebih baik lagi. “Saat membersihkan karpet, sebaiknya jangan dilakukan saat karpet tersebut masih di dalam karena kotorannya dapat menyebar ke tempat lain dan sulit dibersihkan," wanti Justin.
Setelah kotoran dibersihkan secara merata, karpet tinggal dijemur saja.
Pastikan berada di tempat yang berangin dan tidak terkena sinar matahari langsung, supaya warna dasar karpet mobil tidak berubah karena sinar matahari.
Pastikan karpet sudah benar-benar kering sebelum dimasukkan ke dalam mobil.
“Kalau karpet masih basah namun tetap maksa dimasukkan ke mobil, bisa menimbulkan bau apek karena penguapan yang dibiarkan mengering dari suhu kabin,” pungkas Stacey.
Bau apek ini yang bisa menyulut emosi dan berkendara juga jadi tidak nyaman.