“Sebelumnya gue pakai resonator untuk transmisi otomatis, performanya malah kurang maksimal,"
"Saat pakai tabung untuk tranmisi manual, malah lebih enak,” sahut Binsar sambil tersenyum.
Dengan ubahan yang dilakukannya, performa Brio miliknya memang meningkat drastis, dari bawaan standarnya yang berkisar 88 dk menjadi 106 dk, ketika diukur di atas mesin dynometer.
Untuk mengimbangi performa mesin, kaki-kaki Brio kini sudah menggunakan coilover ISC tipe Street.
Baca Juga: Italjet Dragster Harga Setara Brio, tapi Laris, yang Limited Hampir Ludes
“Coilover ISC untuk Brio bisa pakai bawaan Jazz GE8, tinggal plek. Hanya berbeda sedikit di setelan spring rate-nya,” tambah Binsar.
Sementara pelek menggunakan Volk Rays berukuran 15x7 inci dengan offset 43 mm.
sehingga perlu sedikit diganjal spacer 2 cm di depan dan 1 cm di belakang, agar ban Yokohama S-Drive berprofil 195/55R15 terlihat rata dengan fender.
SPESIFIKASI:
Mesin: Remapping ECU by REV Engineering, throttle body J’S Racing, open filter K&N, downpipe ORD, center pipe Kansai, tabung resonator ORD, muffler J’S Racing.
Kaki-kaki: Strutbar Ultra Racing, coilover ISC tipe street, velg Volk Rays 15x7 inci, ban Yokohama S Drive 195/55R15
Eksterior: Kap mesin Aeromotive model Shift, grill Modulo by Honda Accsess, spion Honda BR-V, lampu dengan Honda Mobilio RS.
Interior & Audio: Cover AC Honda Mobilio, pedal set Modulo by Honda Accsess, shift knob Modulo by Honda Accsess, head unit Pioneer 5750, tweeter Honda Mobilio, cargo cover & cabinet Modulo by Honda Accsess.