Otomotifnet.com - Tren restorasi motor lawas khususnya motor 2-tak sedang ramai-ramainya, salah satunya Suzuki Satria 120 R.
Sekdar info, Satria 120 R ialah generasi terakhir atau biasa disebut Satria Hiu, yang mengaspal mulai 2004 hingga 2005.
Jika baru saja mendapatkan Satria Hiu dalam kondisi bahan dengan kondisi bodi yang kurang lengkap, bisa menggunakan part copotan sebagai alternatif.
Pasalnya, saat ini harga bodi Satria Hiu orisinal dalam kondisi baru harganya cukup mahal dan sudah mulai langka.
Baca Juga: Suzuki Satria Hiu Harga Gelap, Unit Jadi Buruan, Banderol Lampaui Ninja 2-Tak?
"Beberapa bodi Satria Hiu ori baru sudah mulai 'gaib', hanya simpanan kolektor biasanya, kalaupun barangnya tersedia, penjual akan memberikan harga tinggi," ungkap Rachmat Chairul Rizal selaku owner Rachmat Garage (15/5/2021).
Pemilik bengkel spesialis Suzuki Satria 2-tak ini pun menyarankan untuk memakai part copotan yang kini stoknya masih tersedia dengan harga lebih terjangkau.
Rachmat menjelaskan, harga part bodi Satria Hiu dalam kondisi orisinal copotan saat ini dibanderol mulai Rp 100 ribuan.
"Untuk sepatbor depan ori copotan Rp 150 ribu, cover sokbreker depan orisinal copotan satu set Rp 150 ribu, sayap kanan kiri orisinal copotan Rp 700 ribu, legshield orisinal copotan Rp 150 ribu, bodi kanan kiri orisinal copotan Rp 300 ribu," terangnya.
Baca Juga: Satria Hiu Dan Lumba Tak Berkutik di Mapolresta Surakarta, Motor Buruan Kolektor, Ini Sejarahnya
"Sedangkan part orisinal baru yang masih tersedia saat ini meliputi batok depan Rp 100 sampai 300 ribu, batok belakang Rp 150 ribu, dan sepatbor belakang Rp 175 ribu," imbuh Rachmat yang bengkelnya berlokasi di Perumahan Vila Mutiara Cinere blok G3 No.56, Kecamatan Limo, Kota Depok.
Ia menambahkan, untuk part bodi orisinal copotan kondisinya masih bahan, dalam artian masih perlu rekondisi.
Bengkelnya juga menyediakan bodi orisinal seken dalam kondisi yang sudah rekondisi, namun dengan harga yang lebih mahal.
"Kalau yang sudah rapi direkondisi dan repaint, masing-masing harganya lebih mahal Rp 100 hingga Rp 150 ribu," pungkas Rachmat.