30 Tahun OTOMOTIF : Asep Hendro, Dari Dagang Knalpot Keliling Hingga Go Internasional

Andhika Arthawijaya - Selasa, 25 Mei 2021 | 14:00 WIB

Sejarah panjang H. Asep Hendro, Owner AHRS (Andhika Arthawijaya - )

Bayangkan saja, bila saat itu (1998 hingga 2000-an) harga baju balap luar macam Dainese dan Kushitani dibanderol sekitara Rp 8 jutaan ke atas, bikinan AHRS cuma dibanderol Rp 2,1 juta.

Tapi meski lebih murah dari baju balap luar, butuh waktu 4 tahun agar baju balap berlabel AHRS milik Juragan diterima di kalangan pembalap motor nasional.

Keraguan pembalap dengan kualitas produk lokal, jadi pengalaman pahit yang berharga bagi Juragan kala itu.

Namun berkat usahanya yang tak kenal menyerah, serta kegigihannya untuk terus mengembangkan baju balap rancangannya, terutama dari segi desain dan safety, akhirnya berangsur-angsur produk andalannya itu bisa diterima oleh pelaku balap Tanah Air.

Baca Juga: Ketika Juragan, Eh, Asep Hendro Kembali Berlaga Di Lintasan Balap

Dok,.OTOMOTIF
Asep Hendro saat muda, termasuk pembalap yang disegani akan skill balapnya

Apalagi pembalap atau tim balap bisa memesan desain sesuai selera yang diinginkan, dan itu disanggupi oleh pria yang pernah jadi juara nasional di kelas underbone era 1995 ini.

Karena hasil bikinannya terbilang rapi dan terus mengalami perkembangan dari segi safety-nya, kemudian beberapa tim balap dari luar seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina, bahkan Australia, turut minta dibuatkan baju balap oleh AHRS.

Dari situ lah kemudian ia memutuskan mulai memasarkannya dengan skala lebih banyak ke beberapa negara tetangga tadi.

Bahkan kemudian ia mengembangkan usahanya dengan mendirikan AHRS Building yang beralamat di Jl. Tole Iskandar No. 162, Depok, dengan disi berbagai produk roda dua.

“Semua keberhasilan itu juga berkat dukungan dari teman-teman dari Tabloid OTOMOTIF. Saya sangat berterimakasih pada teman-teman dari OTOMOTIF,” ujar Juragan.