Otomotifnet.com - Pengemudi Toyota Avanza yang loncati selokan lalu nyangkut di pagar toko kelontong dibebaskan.
Pengemudi bernama Dikha Anggara (24) sempat diduga konsumsi narkoba yang mengakibatkan kecelakaan tunggal di dusun Beton, desa Lalung, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar pukul 16:15 WIB, (20/5/21) lalu.
Dugaan tersebut muncul setelah tas milik Dikha diperiksa dan membuat polisi serta warga tercengang karena ditemukan obat-obatan.
Setelahnya pengemudi digelandang Satres Narkoba Polres Karanganyar untuk diperiksa insentif.
Menurut Kasat Narkoba Polres Karanganyar, Iptu Agus Susilo Utomo, pihaknya telah menyelidiki obat-obatan yang dibawa oleh Dikha tersebut.
Baca Juga: Toyota Avanza Loncati Selokan, Ambrol Nyangkut Pagar, Isi Tas Pengemudi Mencengangkan
"Sudah kami selidiki dan itu merupakan obat-obatan yang menggunakan resep," katanya, (24/5/21).
Obat-obatan itu masuk dalam jenis daftar G atau psikotropika.
"Yang bersangkutan bisa menunjukkan bahwa itu menggunakan resep dan bukan dibeli sembarangan," jelasnya.
"Dirinya sedang menjalani pengobatan di sebuah klinik spesialis di Sukoharjo," terangnya.
Kini Dikha telah dibebaskan dan sudah kembali ke rumahnya.
"Sudah dijemput orang tuanya," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Toyota Avanza nopol AD 9261 SP loncati selokan lalu nyangkut pagar toko kelontong di dusun Beton, desa Lalung, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar pukul 16:15 WIB, (20/5/21) lalu.
Saat pengemudi ditolong warga, dikatakan dalam kondisi linglung dan teler seperti dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
"Anehnya si sopir tadi nampak seperti tak mengalami sakit apapun," kata Anjar Puspito (35), Pemilik toko kelontong yang ditabrak Avanza tersebut..
"Selain itu si sopir juga nampak linglung, padahal dia habis mengalami kecelakaan parah dan tidak ada raut panik di mukanya," jelasnya.
Baca Juga: Toyota Avanza Mengambang di Kali, Pengemudi Salah Lihat, Sungai Dikira Jalan
Doni menjelaskan, saat itu kondisi lalu lintas dan warungnya tengah sepi.
"Tadi kami dikejutkan dengan mobil yang tiba-tiba loncat masuk ke teras warung," katanya.
"Mobil itu melaju cukup kencang dan entah mengapa mengarah ke arah warung kami," jelasnya.
"Beruntung, saat itu area teras yang biasanya digunakan sebagai tambal ban sedang sepi, padahal biasanya di situ ramai oleh pembeli dan anak-anak," ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, Doni harus menanggung kerugian hinga Rp 5 juta akibat kerusakan yang ditimbulkan.