"Motor pernah tabrakan biasanya segitiganya juga agak miring kalau sudah parah, saat dibawa biasanya stang cenderung miring ke arah kiri atau kanan," sambungnya menjelaskan.
"Hal ini bisa juga dilihat dari posisi batok kepala dengan bodi depan yang masih lurus ke bawah atau tidak," katanya.
Sebab motor bekas tabrakan bisa jadi bakal menyusahkan pembeli karena bisa sulit dikendalikan.
"Kondisi komstir motor bekas juga harus diperhatikan, cirinya saat dibawa stang kurang stabil," tuturnya.
"Jadi ketika dibawa handling suka ketarik ke arah kiri atau kanan. Sebab perbaikan komstir akan memakan biaya ratusan ribu rupiah di bengkel," jelas Ebun lagi.
Baca Juga: Cerita Pedagang Motkas Akhir Tahun 2020, Penjualan Jauh Dari Normal, Ini Sebabnya
Lebih lanjut Ebun menyampaikan, konsumen juga wajib melihat kondisi kaki-kaki dari moror bekas yang hendak dibeli.
"Kalau sokbreker depan atau belakang masih bagus pasti bantingannya lembut, selain itu hindari beli motor yang soknya bocor atau ada rembesan oli," ucapnya.
"Perbaikan bagian ini juga bisa ratusan ribu rupiah, malah bisa ganti part baru," imbuhnya.
Terakhir, pastikan kondisi transmisi dan kelistrikan motor bekas masih berfungsi dengan baik.
"Kalau motor manual pastikan operan gigi dan koplingnya berfungsi dengan baik, gir dan rantai masih bagus. Kalau motor matic suara CVT harus masih halus, takutnya kalau ada suara berisik harus ganti roller, van belt dan bagian lainnya," jelas Ebun.