"Seperti di jalur Cipularang, itu hanya ada sekitar satu atau dua. Bahkan ada yang sudah dibeton, jadi kalau orang masuk situ malah tambah fatal," ujarnya.
Jusri pun menjelaskan bagaimana rupa jalur penyelamat yang sesuai dengan standar, sehingga aman untuk dipakai saat keadaan darurat rem blong.
"Persyaratannya, jalur darurat itu harus berupa gravel bed (bebatuan kecil), atau sand (pasir), supaya dia bisa meredam objek yang melaju kencang, supaya (roda) tenggelam," ucapnya.
"Bukan malah dikasih benda-benda seperti besi, beton dan lain-lain," tambahnya.
Ia juga menyayangkan banyaknya jalur penyelamat yang tidak terawat, sehingga malah menambah bahaya bagi pengguna yang memakainya.
"Kalau yang di Indonesia coba lihat, permukaannya keras, pasirnya sudah padat, kalau keras begitu kan malah jadi papan untuk jumping. Begitu masuk, terbang itu mobil," jelasnya.
Ia juga menyarankan, pihak terkait untuk melakukan pemugaran untuk jalur penyelamatkarena itu menyangkut keselamatan pengguna jalan.
"Harusnya jalur itu dikerok, dibugarin, seperti yang ada di sirkuit," tutup Jusri.