Selain itu, karena punya ground clearance rendah dan wheelbase panjang, 1.600 mm tentunya terasa sangat stabil di trek lurus.
Faktor pendukung kestabilan tentu saja dari kedua suspensi yang dipakai, depan belakang dari Ohlins fully adjustable yang mengawal ban ukuran 120/70ZR17 dan 240/45ZR17.
Performa
Sebagai dapur pacu, dibekali mesin 1.262 cc Testastretta V2 90° Desmodromic 8 katup berpendingin cairan dengan teknologi DVT (Ducati Variable Timing) dan Dual Spark.
Tenaga maksimal mencapai 162 dk di putaran mesin 9.500 rpm, torsi maksimal 129 Nm di 7.500 rpm.
Baca Juga: ZX-25R Jadi Superbike Hedon, Pelek Carbon Fiber, Habis Rp 250 Juta!
Dengan tenaga dan torsi sebesar itu, rasanya sangat lebih dari cukup kalau buat turing di jalanan Indonesia.
Saat pakai riding mode Urban, tenaga dan torsi yang keluar cenderung kalem tapi tetap padat, karena pakai yang Low.
Sesuai namanya ini pas banget dipakai di jalanan yang ramai atau saat ingin riding santai.
Sementara saat dipilih yang Touring penyaluran tenaganya lebih natural, antara bukaan gas dan repons mesin seirama, rasanya padat dan kuat.
Beda cerita jika pakai riding mode Sport, yang ini galak banget! Betot gas sedikit saja jambakannya dahsyat!
Apalagi pakai mode ini setingan ABS dan DTC pakai yang rendah, jadi tentu lebih mudah spin dan bisa diajak wheelie.