Test Ride Ducati Panigale V2, Jadi Panigale Paling Murah, Tapi Fitur Tetap Kekinian!

Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - Rabu, 11 Agustus 2021 | 15:40 WIB

Ducati Panigale V2 dibekali fitur-fitur modern (Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Membahas fitur Ducati Panigale V2 kita awali dari bagian lampu, yang tentunya sudah menggunakan LED.

Lampu utama LED lengkap dengan DRL sangar yang terang, sorot lampu utamanya juga cukup tebal dan fokus saat malam hari.

Dan sebagai superbike masa kini, tentunya ada IMU 6-axis yang dapat membaca pergerakan motor dengan detail.

Ini membuat Panigale memiliki fitur canggih seperti ABS Bosch Cornering, Ducati Wheelie Control (DWC) EVO, Ducati Traction Control (DTC) EVO 2, Engine Brake Control (EBC) EVO, hingga Ducati Quick Shift up/down (DQS) EVO 2.

Aant/otomotifnet.com
Ducati Quick Shift up/down (DQS) EVO 2 bikin perpindahan gigi Ducati Panigale V2 lebih singkat

Baca Juga: Ini Motor Gokil Banget, Hasil Perpaduan Ducati dan Lamborghini, Cuma Ada 1 di Indonesia Pula!

Aant/otomotifnet.com
Spidometer Ducati Panigale V2 menggunakan 4,3 inci TFT display yang mirip dengan Panigale V4

Dengan adanya quick shifter bikin kopling cenderung nganggur, terutama saat di sirkuit! Karena untuk menaikkan atau menurunkan gigi tinggal cungkil atau injak tuas persneling aja.

Walaupun tuas persenelingnya terasa sedikit keras seret saat dioperasikan. Jadi kopling digunakan saat motor pertama kali melaju dan saat mencari netral saja.

Semua setingan fitur elektronik tadi tentu ditampilkan di spidometernya berlayar 4,3 inci TFT Display yang langsung menampilkan logo Ducati ketika kunci kontak diputar. Tampilannya tentu mirip milik sang kakak, Panigale V4.

Latar putihnya bisa berganti otomatis maupun manual menjadi hitam agar tetap nyaman dilihat saat siang atau malam hari.

Aant/otomotifnet.com
Lampu utama Ducati Panigale V2 menggambarkan mimik muka marah yang sangar, menyatu juga dengan lubang ram air

Baca Juga: Ducati Indonesia Beri Promo Kemerdekaan, Harga Jadi On The Road Hingga Cashback Rp 76 juta!

Ducati
Monosok Ducati Panigale V2 pakai Sachs di sebelah kiri dengan setelan preload, compression, dan tension

Isi info yang disajikan tentu sangat lengkap khas moge modern, tapi yang utama ada takometer dengan desain nyaris bulat, terlihat ada red line di 11.500 rpm.

Kalau melihat ke panel sakelar, sisi kanan simpel hanya ada tombol starter dan engine cut off, tombol lampu, dan hazard.

Berbanding terbalik dengan sakelar kiri, ada tambahan pass beam, tombol atas dan bawah untuk mengatur spidometer, dan tombol sein yang jadi satu dengan riding modes.

Pada bagian sasis, khas keluarga Panigale, V2 juga menggunakan aluminium monocoque frame yang ringkas dan juga bertugas menjadi air box, jadi angin yang masuk dari ram air melewati bagian dalam rangka menuju ke filter udara.

Baca Juga: Ducati Multistrada V4 Resmi Hadir di Indonesia, Mulai Dari Rp 779 Juta

Aant/otomotifnet.com
Aluminium single-sided swing arm bikin tampilan Ducati Panigale V2 lebih mewah

Sasis bisa ringkas banget karena mesin juga dijadikan sebagai bagian sasis, makanya lengan ayun tertumpunya pada mesin.

Ini membuat bobot kering Panigale V2 hanya 176 kg, dengan pembagian bobot 52% di depan dan 48% di belakang.

Di sektor kaki-kaki, suspensi depannya pakai Showa BPF, sedang monosoknya pakai Sachs. Setelannya lengkap, ada preload, compression, dan rebound.

Kedua suspensinya memang bisa dikatakan tidak terlalu mewah, maklum ini versi termurah, tapi performanya tetap bisa diandalkan.

Baca Juga: Ducati Diavel 1260 Lamborghini Ini Bakal Jadi Rebutan Kolektor, Faktor Ini Penyebabnya

Aant/otomotifnet.com
Upside down Ducati Panigale V2 pakai Showa BPF dengan setelah preload, compression, dan tension

Saat ingin pindah dari pemakaian harian menjadi track day, tinggal atur preload, compression, dan rebound agar tetap nyaman juga stabil.

Oiya ada juga steering damper Sachs di balik segitiga atas, tapi belum elektronik dan tidak bisa disetel kekerasannya.

Aant/otomotifnet.com
Terdapat steering damper Sachs di bawah segitiganya, tapi tidak bisa disetel dan belum elektronik

Sistem pengereman dibekali Brembo, tapi bukan versi tertinggi. Master rem Brembo radial dengan dua buah kaliper Brembo M4 menjepit cakram 320 mm semi-floating di depan. Belakang cukup Brembo 2P dengan cakram 245 mm.

Kinerjanya cukup ampuh menurunkan laju Panigale V2 yang di lintasan lurus Sentul mampu melesat 269 km/jam.

Aant/otomotifnet.com
Rem depan Ducati Panigale V2 menggunakan kaliper Brembo M4 radial mounted yang menjepit cakram 320 mm semi-floating

Data spesifikasi:

Mesin: Superquadro L-twin cylinder 955 cc, 4 klep persilinder, Desmodromic, pendingin cairan

Bore x stroke: 100 x 60,8 mm

Perbandingan kompresi: 12,5:1

Tenaga maksimal: 155 dk @10.750 rpm

Torsi maksimal: 104 Nm @9.000 rpm

Pengkabutan: Sistem bahan bakar injeksi elektroni, dua injector persilinder, ride-by-wire throttle body elips

Kopling: Hydraulic

Final drive: 43/15

Rangka: Monocoque aluminium

Suspensi depan: Fully Adjustable Showa BPF 43 mm

Travel suspensi depan: 120 mm

Suspensi belakang: Fully adjustable Sachs with aluminium single-sided swingarm

Travel suspense belakang: 130 mm

Pelek depan: 3.15” x 17”

Pelek belakang: 5,50” x 17”

Ban depan: Pirelli Diablo Rosso Corsa II 120/70-17

Ban belakang: Pirelli Diablo Rosso Corsa II 180/60/17

Rem depan: Cakram 320 mm semi-floating ganda, kaliper Brembo Monobloc M4 radially mounted with EVO Cornering ABS

Rem belakang: Cakram 245 mm, kaliper Brembo 2 piston with Cornering ABS ECO

Berat kering: 176 kg

Berat basah: 200 kg

Tinggi jok: 840 mm

Jarak sumbu roda: 1.436 mm

Rake: 24°

Trail: 94 mm

Kapasitas tangki bensin: 17 liter