Biasanya bila ada kebocoran cairan pendingin, akan meninggalkan jejak bekas cairan pendingin di seputar bagian yang bocor atau di lantai, terutama bila menggunakan radiator coolant berwarna.
Tapi bila jejak itu tidak ditemukan karena pakai air biasa, coba ganti dulu dengan coolant berwarna, lalu jajal nyalakan mesin sampai extra fan nyala beberapa kali.
Atau coba jalankan mobil selama kurang lebih setengah jam, kemudian periksa semua bagian sistem pendingin, termasuk slang-slang dan seputar tabung reservoir-nya.
Bila masih saja tidak ada tanda kebocoran pada saluran pendingin bagian luar, saya curiga kebocoran terjadi pada internal mesin.
Baca Juga: Air Radiator Cepat Habis Tapi Kok Enggak Bocor, Ini Sumber Masalahnya
Dengan kata lain bocornya ke dalam mesin, bisa ke ruang bakar, atau ke transmisi matic bagi mobil yang sistem pendinginan girboks maticnya dibantu dari sistem pendingin mesin.
Nah, untuk mengetahui apakah benar terjadi kebocoran cairan pendingin ke dalam mesin, misalnya ruang bakar, caranya mudah.
Yakni saat mesin dalam kondisi dingin, coba buka tutup radiatornya, lalu nyalakan mesin.
Maka umumnya air radiator akan muncrat ketika mesin dinyalakan. Muncratannya akan makin deras bila putaran mesinnya kita naikkan.