Otomotifnet.com - Honda Accord 2.4 CP2 emang terkenal manja soal BBM.
Pantang minum BBM jenis Premium dan Pertalite karena efeknya bikin jengkel.
Hal ini lantaran mesin K24Z3 Honda Accord generasi kedelapan lansiran 2008-2012 ini memiliki rasio kompresi tinggi, 10.5:1.
Selain itu, menurut Tri Pranoto, Owner bengkel spesialis Honda Clinic Pradana di Sawangan, Depok, Honda Accord 2.4 CP2 pantang diisi BBM berkualitas rendah sebab memiliki sensor oksigen.
"BBM rekomennya Pertamax atau yang memiliki RON 92," beber Tri.
Baca Juga: Servis Rutin Honda Accord CP2 Mulai Rp 700 Ribu Di Bengkel Ini
"Selain kompresi, dia kan ada sensor oksigen, nah kalau diisi dengan RON yang lebih rendah kayak Pertalite (RON 90) dan Premium (RON 88) itu bisa 'boyo' tarikannya sama mesin jadi ngelitik atau knocking," ucap Tri.
Lebih lanjut, Tri menyebut sensor knalpot juga bisa mengalami kerusakan jika mobil terlalu sering diisi dengan BBM dengan RON lebih rendah dari rekomendasi pabrikan.
Jika sensor tersebut rusak, akan berpengaruh juga ke informasi yang diterima ECU, efeknya bisa merembet ke part lainnya.
"Selain itu, filter bensin dan injektor juga akan kena, jadi mesin bisa melumpur dan bikin kerak di ruang bakar," terangnya.
"Keraknya ini akan keras saat dibersihkan pakai carbon cleaner. Makanya pakai RON 92 saja," ujarnya.
Sebagai informasi, jika mengutip data pengetesan Auto Bild Indonesia, konsumsi BBM Accord CP2 di dalam kota adalah 8,34 km/liter, dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam.
Sedangkan, konsumsi BBM di rute tol mencapai 14,11 km/liter, dengan kecepatan rata-rata 96 km/jam.
Untuk harga pasaran bekas Honda Accord CP2, mulai dari Rp 100 juta untuk keluaran 2008 sampai Rp 160 juta untuk tahun 2012.