Otomotifnet.com - Toyota Avanza menjadi saksi bisu penikaman wanita di Samarinda, Kalimantan Timur.
Wanita bernama Juwanah alias Julia (25) tewas setelah sempat duel dengan pelaku di kabin Avanza nopol B 1265 PIP tersebut.
Pelaku yang diketahui bernama Rendi sempat menghilang namun berhasil diringkus Unit Jatanras Satreskrim Macan Borneo Polresta Samarinda.
Rendi sempat beberapa kali berkelit pada kepolisian dalam mengungkap kasus ini.
Namun akhirnya mengakui seluruh perbuatannya dan menunjukkan lokasi dimana dia meninggalkan jasad Juwanah, (24/9/21) dini hari lalu.
Baca Juga: Toyota Alphard Mencekam, Kontraktor di Subang Temukan Istri dan Anak Tertelungkup di Bagasi
"Setelah ketemu, akhirnya jasad tersebut di evakuasi Unit Inafis dan dilakukan autopsi," ujar Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena, (27/9/21).
Kini, Rendi sudah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara seumur hidup akibat perbuatannya.
"Pasal yang diterapkan yakni Pasal 340 KUHP dan 365 KUHP Subsider 338 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup," pungkas Kompol Andika Dharma Sena.
Penuturan Rendi, Ia sempat ketakutan karena setelah membunuh Julia didatangi sosok korban.
Terhitung dua kali saat pelaku Rendi tengah tertidur, dia merasa Juwanah mendatanginya.
Perasaan tak biasa ini dirasakannya, lantaran meninggalkan begitu saja jasad Julis di kawasan Jongkang, Jl Eks Projakal, Loa Lepu Km 8 atau Jalan Trans Samarinda-Kutai Kartanegara.
Karena rasa ketakutan itu, Rendi akhirnya menunjukkan lokasi membuang jasad Julia.
"Pernah (merasa) didatangi dua kali di rumah saat saya tidur," ucap Rendi.
Dia juga sempat mengutarakan permohonan maaf atas perbuatan keji yang sudah dia lakukan terhadap Julia dihadapan awak media.
"Saya menyesal, saya sampaikan mohon maaf atas segala yang telah saya perbuat," ungkap pelaku Rendi dibalik penutup wajah berwarna hitam.
Baca Juga: Kijang Innova Mendadak Berhenti, Aksi Penikaman Berlangsung, Cekcok Keluarga Berujung Maut
Sementara Rendi saat kembali dimintai keterangan nekat melakukan pembunuhan terhadap rekan kerjanya karena memang ingin menguasai harta benda korban.
"Saya tidak naksir korban, tapi hanya karena kebutuhan ekonomi saja," sebutnya.
Juwanah diakui Rendi bekerja di perusahaan yang sama dengannya pada tahun 2018.
"Duluan saya masuk sebelum dia (Juwanah)," ucapnya.
Pengakuan Rendi, saat duel di kabin Avanza, Julia sempat melawan sebelum tewas terbunuh.
Pelaku Rendi diketahui melakukan aksi pembunuhan berencana dan pencurian hingga menyebabkan hilangnya nyawa korban.
Juwanah berontak ketika pelaku Rendi yang tak lain seorang sopir di perusahaan tempat korban bekerja, mencoba memiting untuk menghujamkan pisau.
Hingga Juwanah menendang kaca pintu depan Avanza hingga retak.
"Sarana yang digunakan itu adalah mobil perusahaan yang sudah kami jadikan barang bukti juga," jelas Waka Polresta Samarinda, AKBP Eko Budiarto, (27/9/21).
"Korban sempat memberikan perlawanan dengan cara menendang (namun terkena kaca depan mobil)," sambungnya.
Baca Juga: Datsun GO Panca Digaris Polisi, Kabin Saksi Bisu Kematian Wartawan, Ada Luka Tembak
Sementara saat pihak perusahaan bertanya sebab kaca Avanza tersebut retak, Rendi beralasan terkena serpihan atau pecahan batu.
Alasan tersebut diakui pelaku Rendi untuk mengelabui pihak perusahaan agar aksi jahatnya tidak diketahui.
"Ya jadi saya bilang saat ditanya (pimpinan), kalau itu (kaca mobil yang retak) kena pecahan batu saat mengemudi," ujar pelaku Rendi.