Otomotifnet.com - Jika diterapkan secara optimal dan berkelanjutan, pemberlakuan program inovasi digitalisasi pajak kendaraan (road tax) dinilai bisa menekan kemacetan dan polusi udara di wilayah Ibu Kota.
Karena penempelan stiker hologram yang dilengkapi dengan 18 QR Code tersebut membuka pengembangan lebih lanjut pada terintegrasian aplikasi JRku yang telah sinergi ke sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan e-tilang.
Kemudian, dimungkinkan juga pengembangan lebih lanjut ke arah modern road payment system, baik untuk transaksi pembayaran tol, parkir, dan lain sebagainya, tanpa kontak bantuan petugas.
"Sehingga arahnya sangat jelas supaya lalu lintas di Jakarta bisa terkontrol secara baik dan maksimal. Hanya saja harus benar-benar terintegrasi serta transparan," kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno (3/11/2021).
Jangan sampai, aturan terkait berdiri sendiri karena dapat menjadi dampak buruk terhadap pengendara lain.
Mengingat, tidak semua kendaraaan atau pengendara ingin melintas di jalan tol.
Di samping itu, keadaan transportasi umum atau pengganti pun harus kerap diperhatikan agar mengurangi kecenderungan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas harian.
Baca Juga: Gawat, Motor dan Mobil Tanpa Stiker Hologram Ini Mulai Ditilang Polisi
"Harus diperhatikan pungutan biaya tol, parkir, dan lainnya gimana. Jangan dibuat satu pintu saja ke Samsat, nanti pemilik bisa kaget ketika bayar pajak tahunan, akumulasi biaya sangat besar karena ada pungutan itu," kata dia.
"Lebih lanjut, pengawasan juga harus baik agar tidak ada oknum yang bisa memalsukan stiker. Bila hanya tempelan belaka, keberlangsungannya cuma singkat," lanjut Djoko.
Memang, saat ini pihak Korlantas Polri dan Samsat belum bisa mengatakan secara pasti mengenai mekanisme memperoleh stiker berhologram tersebut.
Terkhusus mengenai biaya yang akan dikenakan, apakah ada tambahannya atau tidak.
Begitu pula dari PT Jasa Marga (Persero), sampai artikel diterbitkan belum dapat memastikan apakah sudah terintegrasi dengan jalur tol sebagaimana diharapkan atau tidak.
"Kita tunggu saja, semoga dalam waktu dekat sudah jelas mekanisme untuk aturan terkait, termasuk apakah berlaku nasional atau di DKI Jakarta saja. Jadi, saat masuk tol tidak perlu lagi berhenti untuk tap-in dan parkir pun lebih mudah," ucap dia lagi.