Otomotifnet.com - Lolos tidaknya uji emisi kendaraan bermotor tergantung dari dua angka.
Angka tersebut yakni kadar hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) yang terkandung dalam gas buang kendaraan.
Pertanyaannya, dari mana asal angka HC dan CO tersebut?
"Timbulnya HC dan CO yang tinggi merupakan efek dari tidak sempurnanya reaksi oksidasi yang ada di ruang bakar," buka Dr. Eng. Ir. Iman K. Reksowardojo M.Eng, Pakar Motor Bakar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Sebenarnya ada beberapa penyebab HC dan CO tinggi, bisa dari sedikitnya kandungan oksigen di ruang bakar, atau kondisi busi yang sudah lemah," tambahnya saat dihubungi beberapa waktu yang lalu, (1/11/21).
Baca Juga: Jangan Lepas Komponen Ini Bila Ingin Lulus Uji Emisi, Sebab Sulit Balik Ke Standar Lagi
Selain dari kondisi ruang bakar, settingan mesin motor yang kurang tepat juga dapat menyebabkan HC dan CO yang tinggi di emisi gas buang kendaraan kita.
"Kadar senyawa hidrokarbon (HC) yang tinggi juga bisa disebabkan oleh miss firing pada proses pembakaran," papar Iman K. Reksowardojo.
Ternyata kebocoran oli mesin ke ruang bakar juga dapat membuat kadar HC tinggi pada emisi gas buang kendaraan kita.
"Oli yang tersisa di ruang bakar dapat mengikat bahan bakar, jika keduanya terbakar saat proses pembakaran membuat senyawa HC jadi tinggi," jelas Iman K. Reksowardojo.
Hal senada juga dikatakan oleh dikatakan oleh 2 Wheels Service Manager PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Victor Assani.
"Munculnya kadar CO yang terlalu tinggi disebabkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari senyawa karbon," jelas Victor Assani.
"Tingginya kandungan CO dalam emisi gas buang motor disebabkan oleh kandungkan oksigen," tuturnya.
Nah, itu tadi asal HC dan CO yang jadi patokan uji emisi motor atau mobil kalian.
Jadi kalau HC atau CO di motor kalian kelewat tinggi, bisa perhatikan beberapa hal tadi.