Otomotifnet.com - Tol Solo-Jogja ditargetkan bisa dibuka pada Agustus 2023 mendatang.
Informasi ini disampaikan oleh General Manager Lahan dan Unititas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Tilawatil Amin.
Ia menyebutkan, target pembangunan proyek tol Solo-Jogja dan bisa diresmikan pada 17 Agustus 2023.
Harapannya, pada saat itu tol yang menghubungkan Solo sampai kawasan Purwomartani, Kalasan, Sleman Yogyakarta sudah bisa digunakan.
Saat ini, PT JMM tengah fokus membuat struktur box dan pengurukan tanah di wilayah Jalan Tol Solo-Jogja.
Baca Juga: Warga Ngawen Klaten Kaya Dadakan, Dapat Duit Setengah Triliun Dari Tol Solo-Jogja
"Kita fokus di struktur box untuk jalan dan air irigasi," ujar Amin, dikutip dari TribunSolo.com, (4/11/21).
Sementara itu, untuk target konstruksi pembangunan tol di tahun 2021 mencapai 25 persen.
"Optimis akan berjalan lancar, karena masyarakat Klaten kondusif," kata Amin.
Lebih lanjut, nantinya tol Solo-Jogja akan memiliki dua rest area di kawasan Klaten, Jawa Tengah.
Tepatnya rest area Manjungan yang ada di desa Manjungan, Ngawen, Klaten.
Serta rest area Jagalan yang ada di desa Jagalan dan Demakiji, Karangnongko, Klaten.
Bupati Klaten, Sri Mulyani berharap pembangunan jalan tol ini bisa memberi dampak yang lebih besar bagi masyarakat di Bumi Bersinar.
"Karena rest area yang dibangun itu ada di Klaten maka harus memberi dampak untuk kami," tuturnya belum lama ini.
Untuk itu, pihaknya ingin rest area nanti 50 persen dikelola oleh pemerintah daerah.
"Sehingga rest area itu nantinya bisa diisi oleh pelaku usaha mikro kecil menengah UMKM untuk berjualan di sana," katanya.
Baca Juga: Bakal Kaget Sama Rest Area Manjungan Tol Solo-Jogja, Dibelah Jalan Provinsi
Menurutnya, usulan itu disambut positif oleh PT Jogja-Solo Makmur Mandiri (JMM).
"Sejauh ini usulan tersebut disetujui oleh JMM," terangnya.
Sambung Amin mengatakan, nantinya pembangunan tol Solo-Jogja akan melewati dua benda cagar budaya.
Dua benda itu berada di Klaten, masing-masing Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo dan Desa Wonoboyo, Jogonalan.
Menurut Amin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah terkait hal tersebut.
"Benda Cagar Budaya di Desa Keprabon kami lompati, sedangkan di Desa Wonoboyo, tepatnya di lokasi penemuan, kami buat jembatan elevated mengambang sepanjang 200 meter," terang Amin.